JAKARTA --- Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memprediksi total aset industri pembiayaan tahun ini dapat meningkat 10% dari estimasi pencapaian 2012 sebesar Rp350 triliun.
Ketua Umum APPI Wiwie Kurnia mengatakan ada tiga skenario mengenai proyeksi aset tahun ini. Pertama, pencapaian yang sama dengan tahun 2012. Kedua, mengalami kenaikan 5%. Ketiga, mengalami kenaikan 10%. APPI cenderung pada optimis skenario ketiga.
APPI mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menentukan skenario itu. “Kami juga melihat faktor ekonomi dunia berpengaruh baik atau tidak,” kata Wiwie seusai pertemuan anggota APPI di Hotel Le Meredien, Jakarta, Selasa (29/1/2013).
Wiwie mengatakan faktor lainnya adalah imbas Peraturan Menteri Keuangan terkait pembiayaan yang dikeluarkan tahun 2012. Peraturan itu antara lain ketentuan uang muka minimal (down payment/DP) kredit kendaraan sepeda motor serta kewajiban pendaftaran fidusia.
Berdasarkan Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia, total aset industri pembiayaan mencapai Rp300,18 triliun pada November 2012. Pembiayaan konsumen berkontribusi sebesar Rp188,59 triliun, sewa guna usaha sebesar Rp106,72 serta anjak piutang Rp4,86 triliun.
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani mengatakan kinerja industri pembiayaan cukup menggembirakan pada tahun lalu. Industri ini dianggap dapat melewati banyak tantangan. (msb)