Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF: Negara Di Asia Perbatasan Catat Pertumbuhan Ekonomi Tinggi

JAKARTA—Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan negara-negara Asia Perbatasan akan menjadi negara-negara berkembang baru di Asia, yang juga berpotensi memunculkan kesenjangan sosial.Deputi Direktur Pelaksana IMF Naoyuki Shinohara mengatakan

JAKARTA—Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan negara-negara Asia Perbatasan akan menjadi negara-negara berkembang baru di Asia, yang juga berpotensi memunculkan kesenjangan sosial.

Deputi Direktur Pelaksana IMF Naoyuki Shinohara mengatakan negara-negara kecil yang berbatasan dengan China, India, dan Indonesia ini diam-diam mencatatkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

“Negara-negara ini akan menulis kisah sukses Asia yang baru,” kata Shinohara dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) IMF-Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA), sebagaimana yang dikutip dalam keterangan pers pada laman resmi IMF pada Senin (28/1).

Acara yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand, pada 27-28 Januari 2013 itu berjudul ‘Perbatasan Asia: Transformasi Ekonomi dan Pertumbuhan Inklusif’ dan membahas prospek ekonomi negara-negara Perbatasan Asia.

Perbatasan Asia adalah negara-negara dengan perekonomian yang masih kecil yang berbatasan dengan negara-negara Asia yang lebih besar dan sudah lebih dulu maju dari sisi ekonomi.

Selain staf IMF dan JICA, acara tersebut turut dihadiri pejabat-pejabat tinggi seperti menteri dan gubernur bank sentral, serta akademis dari Bangladesh, Bhutan, Kamboja, Laos, Maldives, Mongolia, Myanmar, Nepal, Timor Leste, dan Vietnam.

Keuntungan geografi dan demografi yang negara-negara itu miliki dianggap akan membantu mereka naik kelas menjadi negara berkembang. KTT itu juga dihadiri oleh Kirgistan, Gubernur Bank of Thailand, dan sejumlah institusi keuangan internasional lainnya.

“Dengan populasi total lebih dari 350 juta orang, ekonomi-ekonomi Asia Perbatasan berada di wilayah yang paling dinamis di dunia dan peotensi untuk terus tumbuh kuat dan menjadi generasi baru dari negara berkembang,” kata IMF dalam rilisnya.

Wakil Presiden JICA Kiyoshi Kodera mengungkapkan negara-negara tersebut mencatatkan pertumbuhan ekonomi tahunan rata-rata 6% dalam beberapa tahun terakhir dan telah berhasil mengurangi angka kemiskinan secara signifikan.

Namun, para pembicara dalam KTT ini berharap agar pertumbuhan ekonomi yang dicatatkan oleh Perbatasan Asia bersifat inklusif atau mengungtungkan semua pihak dan setiap lapisan dalam masyarakat, baik lewat penciptaan lapangan kerja atau pengentasan kemiskinan.(bas)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper