Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERUBAHAN IKLIM: Efek pulau panas menghangatkan musim dingin di Asia Utara

WASHINGTON: Kebutuhan akan energi kota besar meningkatkan pembakaran sebagian besar stok batubara dan minyak bumi untuk listrik, mobil dan perangkat lainnya.

WASHINGTON: Kebutuhan akan energi kota besar meningkatkan pembakaran sebagian besar stok batubara dan minyak bumi untuk listrik, mobil dan perangkat lainnya.


Menurut satu studi, pada akhirnya pembakaran energi itu menghasilkan panas yang berlebih yang dapat masuk ke arus atmosfir dengan suhu yang tinggi hingga berpengaruh ribuan kilometer jauhnya.


Limbah panas keluar dari bangunan, kendaraan dan sumber lainnya di kota-kota besar belahan bumi bagian Utara, sehingga membuat musim dingin yang lebih hangat di kawasan Asia Utara dan bagian Utara Amerika Utara.


Laporan Perubahan Iklim jurnal Nature menyebutkan dari apa yang dikenal sebagai efek pulau panas perkotaan membuat bangunan, jalan dan trotoar menjadi lebih hangat.


“Bahkan, kondisi tersebut membuat daerah perkotaan lebih panas dibandingkan dengan  daerah sekitarnya,” tulis laporan itu seperti dikutip Reuters, Senin (28/1).


Namun sebaliknya, kelebihan panas yang dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil muncul untuk mengubah pola sirkulasi udara, lalu mencari tumpangan pada arus udara dan laut, termasuk aliran jet.
Pembakaran bahan bakar fosil juga mengirim pemanasan karbon dioksida ke atmosfer, sehingga ikut berkontribusi terhadap pemanasan global.


Sementara itu, penulis studi Hu Aixue dari Pusat Penelitian Atmosfer Nasional di Colorado menuturkan kelebihan panas yang dihasilkan oleh pembakaran di kota-kota itu dapat mengubah pola atmosfer untuk menaikkan atau menurunkan suhu.


Beberapa lokasi terpencil memanas sebanyak 1,8 derajat F (1 derajat C) sebagai akibatnya, tapi beberapa bagian di kawasan Eropa mendingin, terutama di musim gugur, karena panas limbah perkotaan dari perubahan sirkulasi atmosfer. (Reuters/tri)


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Rochmad Fitriana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper