Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI OTOMOTIF: Penjualan mobil Januari diproyeksi 100.000 unit

JAKARTA—Penjualan mobil di pasar dalam negeri pada bulan ini diproyeksi mendekati 100.000 unit meski ada potensi gangguan yang muncul dari bencana banjir yang melanda Ibu Kota dan wilayah sekitarnya pada pekan lalu.

JAKARTA—Penjualan mobil di pasar dalam negeri pada bulan ini diproyeksi mendekati 100.000 unit meski ada potensi gangguan yang muncul dari bencana banjir yang melanda Ibu Kota dan wilayah sekitarnya pada pekan lalu.

Jongkie D. Sugiarto, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mengatakan pihaknya tidak pernah membuat target penjualan bulanan, yang ada estimasi sepanjang tahun.

Apabila pada tahun ini Gaikindo menargetkan penjualan 1,1 juta unit, seperti halnya pencapaian tahun lalu, maka jika dirata-ratakan diharapkan penjualan pada bulan Januari mendekati 100.000 unit.

“Mudah-mudahan bisa mendekati 100.000. Tapi karena [ada bencana] banjir, maka kami agak khawatir bahwa penjualan atau produksi Januari juga terganggu,” jelasnya kepada Bisnis, Minggu (27/1).

Menurut Jongkie, proyeksi pasar otomotif nasional 1,1 juta unit tersebut belum memperhitungkan peluang pasar mobil murah ramah lingkungan (LCGC), yang bisa mencapai 100.000 unit sepanjang tahun ini.

Sejumlah faktor yang disinyalir bakal menghambat penjualan kendaraan, a.l. penerapan aturan uang muka pembiayaan syariah, kenaikan upah minimum tenaga kerja, kenaikan tarif dasar listrik dan wacana pembatasan BBM bersubsidi.

“Proyeksi Gaikindo penjualan mobil 1,1 juta unit [pada 2013] itu belum memperhitungkan pasar LCGC, sedangkan proyeksi Frost & Sullivan 1,2 juta unit itu dengan LCGC. Jadi kalau aturannya keluar cepat bisa ada produksi dan penjualan LCGC 100.000 unit,” terangnya.

Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, menuturkan pihaknya menargetkan penjualan mobil Daihatsu pada tahun ini 165.000 unit untuk semua segmen.

Berdasarkan siklusnya, ada faktor musiman yang biasanya meningkatkan permintaan, yakni menjelan Hari Raya Idul Fitri dan tutup tahun.

“Penjualan paling tinggi itu biasanya pada kuartal terakhir, sedangkan penjualan bulanan kami tidak membuat target. Tapi sebelum lebaran juga biasanya tinggi penjualan, sedangkan bulan lainya biasa saja,” terangnya.

Dia menjelaskan tingginya penjualan pada akhir tahun lalu karena banyak principal otomotif yang menggenjot promosi penjualan untuk mencapai targetnya.(msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Martin-nonaktif
Sumber : Agust Supriadi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper