Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA-Memasuki 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dihadapkan pada sejumlah proyek raksasa.
 
Dari beberapa proyek yang mencuat ke permukaan berfungsi untuk menekan kemacetan dan bencana banjir. Antara lain proyek Mass Rapid Transit (MRT), Monorail, Deep Tunnel dan yang terakhir pembangunan 6 ruas jalan tol dalam kota. 
 
Ahok berpendapat dari beberapa proyek raksasa yang dipastikan jalan adalah MRT karena sudah ada sumber pendanaan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan pinjaman Rp15 triliun dibagi antara pemerintah pusat dan DKI Jakarta. Gubernur juga telah menyatakan komposisi beban cost sharing dibagi 51% untuk pemerintah DKI dan 49% pemerintah pusat.
 
"MRT pasti jalan, kalau Monorail tunggu kesepakatan investor itu dibahas pak Gubernur," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (22/1/2013). 
 
Sementara itu terkait proyek Deep tunnel dengan investasi Rp16 triliun tengah dilakukan pengkajian ulang. Belajar dari bencana banjir yang mengepung Jakarta pekan lalu terbukti bahwa waduk pluit tidak sanggup menampung debit air hujan. Bila saluran deep tunel yang rencananya berhulu di Jalan MT Haryono mengirim air hujan ke waduk Pluit pasti meluap.
 
"Deep Tunel dikaji dulu daya tampung waduk pluit. Tidak bisa langsung turun karena waduk sudah sempit sehingga harus ada mangkok untuk menampung," katanya. 
 
Kondisi sekarang ini waduk Pluit yang akan dijadikan muara terowongan multi fungsi tersebut kondisinya menyempit. Dari semula luasan 80 hektare menyempit hanya tinggal antara 50 hektare hingga 60 hektare. Sementara luasan lainnya digunakan membagun bangunan liar yang disewakan kelompok tertentu kepada masyarakat. Langkah yang akan dilakukan Pemprov menarik warga di sekitar waduk Pluit untuk pindah ke rumah susun sewa yang disediakan DKI. 
 
Dalam relokasi itu, Gubernur telah menegaskan tidak akan mentolerir warga yang masih tinggal di Waduk Pluit. Tetapi konsepnya jelas, yakni tidak boleh mengusir orang dengan semena mena. Bagi warga waduk Pluit yang juga menjadi korban banjir telah disiapkan rusun yang sudah jadi full furnished senilai Rp5 juta per unit rusun. Sejauh ini sudah ada titik temu dan banyak warga yang berminat. 
 
Namun persoalan tidak hanya sampai disitu, setelah direlokasi dengan kehidupan yang lebih nyaman timbul masalah bencana sosial sifat iri. Ada beberapa yang menghasut bila dipindah harus setor Rp5 juta. "Itu yang kita sayangkan, jangan hasut yang lain lah," katanya.  
 
Seperti diketahui bahwa Pemprov DKI akan merelokasi 15.000 jiwa korban banjir yang tinggal di sekitar waduk Pluit. Disediakan tiga rusun antara lain Marunda Jakarta Utara, Pulo Gebang Jakarta Timur dan Pegadungan Jakarta Barat. Lebih dari 2.000 unit rusun diberikan secara gratis kepada korban banjir.
 
Dengan sewa mulai dari Rp150.000 - Rp400.000 per bulan mendapat fasilitas dua kamar tidur, dapur, kamar mandi dan ruang tamu. Konsekuensinya tidak boleh lagi tinggal di sekitar waduk Pluit. 
 
(Faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Fahmi Achmad
Sumber : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper