Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI SUMUT: Ekspor 2013 ditarget naik 25%

MEDAN – Gabungan Perusahaan Expor Indonesia menargetkan nilai ekspor di Sumatera Utara tahun ini bertumbuh 25% dibandingkan tahun sebelumnya dengan mengandalkan produk-produk kreatif.Ketua Gabungan Perusahaan Expor Indonesia Sumatera Utara Khairul

MEDAN – Gabungan Perusahaan Expor Indonesia menargetkan nilai ekspor di Sumatera Utara tahun ini bertumbuh 25% dibandingkan tahun sebelumnya dengan mengandalkan produk-produk kreatif.

Ketua Gabungan Perusahaan Expor Indonesia Sumatera Utara Khairul Mahalli mengatakan tahun ini Sumut tidak hanya berfokus pada produk alam seperti kelapa sawit, karet, dan kopi, rempah-rempah tetapi juga turunannya yang diolah menjadi produk kreatif.

“Tahun ini harapan kami bisa menaikan penjualan ekspor 25%, kenaikan dari industri kreatif dan turunan produk-produk alam yang ada sehingga ketika sudah diolah bisa meningkatkan nilai jual di pasar luar negeri,” ucapnya kepada Bisnis, Selasa (22/1).

Apalagi, sambungnya, GPEI dengan Kementerian Perdagangan telah berkomitmen untuk meningkatkan perdagangan ekspor dengan mendorong Usaha Kecil Menengah di Sumut.

Nantinya, ucap Khairul setiap daerah diharapkan memiliki produk kreatif unggulan utama dari bahan baku potensial yang ada di daerah tersebut.

“Kami akan mencari produk unggulan di setiap daerah di Sumut, harapannya ada  produk unggulan utama di masing-masing kabupaten/kota yang yang bisa diekspor ke pasar luar negeri,” ucapnya.

Negara-negara yang menurutnya masih berpotensi menjadi tujuan ekspor antara lain Jepang, India, dan China di samping membuka pasar baru seperti Pakistan dan Eropa Timur guna menggenjot penjualan ekspor.

Sedangkan AS dan Eropa menurutnya akan sedikit mengalami penurunan menyusul krisis yang masih melanda kawasan tersebut.

Untuk meningkatkan nilai tambah komoditas karet, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tengah mempersiapkan lahan seluas 100 hektar di Sei Bamban, Kabupaten Sedang Berdagai sebagai kawasan industri khusus karet.

Kepala Bappeda Sumut Riadil Lubis mengatakan selama ini karet hanya diekspor dalam bentuk bahan mentah, dengan adanya kawasan ini maka karet tersebut akan diolah menjadi ban, sarung tangan, alas kaki, dan produk kreatif lainnya.

“Sei Bamban selama ini telah menjadi kawasan produksi terbesar karet di Sumut, ke depan kami ingin karet tersebut tidak diekspor dalam bentuk mentah tetapi juga telah diolah menjadi produk turunan yang bisa meningkatkan nilai tambah,” tuturnya.

Sei Bamban ini kemungkinan akan dimasukan dalam Kawasan Ekonomi Khusus yang akan menjadi lokasi perkebunan karet sekaligus pusat industri mulai dari produksi bahan mentak hingga produk olahan.

Guna memudahkan para eksportir untuk mengirimkan barangnya ke luar negeri, Kanwil Bea dan Cukai Sumut akan memberi beberapa insentif dalam kegiatan ekspor dan impor. (K10/Bsi)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper