BANDA ACEH-Sebagian masyarakat Kota Banda Aceh dan Aceh Besar mengaku panik dengan gempa berkekuatan 6,0 pada skala Richter yang mengguncang wilayah itu, Selasa pagi (22/1) pukul 05.22 WIB.
Gempa bumi yang dirasakan cukup kuat itu membangunkan warga dari tidurnya dan langsung berhamburan keluar rumah terutama mereka yang tinggal bangunan bertingkat.
Masyarakat terutama penduduk yang bermukim di pesisir pantai Kota Banda Aceh juga panik dan sebagian langsung bergegas menjauh dari rumahnya karena masih trauma dengan peristiwa tsunami yang pernah menerjang wilayah itu pada 26 Desember 2004.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tektonik itu berpusat di 15 km barat daya Kota Banda Aceh dengan kedalaman 84 km.
Wahidi, warga gampong Lampoh Daya Kecamatan Jaya Baru mengatakan ia dan keluarganya meninggalkan rumah dan menjauh beberapa kilometer pascagempa karena khawatir terjadi tsunami seperti peristiwa delapan tahun silam.
“Sudah biasa, kalau gempanya kuat maka saya langsung meninggalkan rumah dan pergi menjauh beberapa kilometer, takut terjadi tsunami,” katanya.
Gampong (desa) Lampoh Daya dan desa sekitarnya yang berjarak sekitar tiga kilometer dengan pesisir pantai Ulee Lhue itu salah satu kawasan yang hancur diterjang tsunami 26 Desember 2004. Tsunami itu mengakibatkan lebih 200 ribu orang meninggal dunia di Aceh.
Haris, warga Gampong Cot Lamkuweh Kota Banda Aceh juga menyatakan sebagian masyarakat hanya berjaga-jaga seraya memonitor informasi terkait dengan gempa itu.
“Ada yang lari, namun ada juga warga yang memantau sambil berjaga-jaga di depan rumahnya pascagempa,” tuturnya. (antara/yus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
