Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Melunak, PARTAI REPUBLIK akhirnya sepakati pagu utang AS

WILLIAMSBURG: Para anggota House of Representative dari Partai Republik pada akhir pekan lalu menyatakan akan mendukung kenaikan pagu utang Amerika Serikat (AS) tanpa menuntut pemangkasan anggaran dalam pengambilan suara (vote) pada 23 Januari 2013.

WILLIAMSBURG: Para anggota House of Representative dari Partai Republik pada akhir pekan lalu menyatakan akan mendukung kenaikan pagu utang Amerika Serikat (AS) tanpa menuntut pemangkasan anggaran dalam pengambilan suara (vote) pada 23 Januari 2013.


Strategi ini menunjukkan pengakuan dari para petinggi Republik bahwa mereka perlu mempertimbangkan kembali sikapnya menyusul terpilihnya lagi Barack Obama sebagai presiden AS dan bertambahnya jumlah mayoritas kader Demokrat di Senat.


Departemen Keuangan telah memperingatkan bahwa pada awal Maret 2012 pihaknya tidak akan lagi sanggup menalangi utang negara yang telah melampaui pagu yang ditetapkan pada 2011 yakni sebesar US$16,4 triliun.


Kongres juga akan menghadapi dua agenda pembahasan lain terkait fiskal dalam 3 bulan kedepan, sehingga the House berencana mengalah dalam perdebatan pagu utang dengan pemerintah yang tenggat waktunya sangat dekat.


Gedung Putih dan Kongres sepakat menunda pemangkasan anggaran otomatis sebesar US$110 miliar, yang sedianya akan dimulai pada awal tahun ini guna menghindari resesi akibat fiscal cliff. Anggota the House dari Republik ingin fokus dalam negosiasi tersebut.


“Kami juga akan mendesak Senat untuk bergabung dengan the House dalam menghadapi permasalahan belanja pemerintah,” kata Juru Bicara the House John Boehner pada Jumat (18/1) waktu setempat di Williamsburg.


“Kami senang ada tanda-tanda anggota Kongres dari Partai Republik akan mengendurkan desakan pemotongan anggaran dengan menyandera ekonomi kita. Kongres memang harus menaikkan pagu utang tanpa penundaan,” kata Jay Carney, Juru Bicara Presiden Obama.


Adam Jentleson, juru bicara Ketua Kelompok Mayoritas Senat Harry Reid, mengatakan the House harus meloloskan kenaikan pagu utang tanpa syarat. Sebelumnya, the House menyatakan bagu akan menaikkan pagu utang jika anggaran tunjangan sosial dipangkas.


Obama sendiri telah menyatakan tidak akan menegosiasikan pagu utang dengan Republik, apalagi sampai harus mengorbankan tunjangan sosial. “Saya tidak akan bernegosiasi dengan pistol di kepala rakyat Amerika,” kata Obama dalam konferensi pers pada Senin (14/1).


Menteri Keuangan AS Timothy F. Geithner dan Gubernur Federal Reserve Ben S. Bernanke telah memperingatkan penolakan Kongres akan kenaikan pagu utang akan berakibat kepada krisis ekonomi.


Dalam konferensi pers perdananya sebagai presiden pada Februari 2009 Obama mengaku optimistis dapat merangkul Republik. Namun, dalam konferensi pers terakhir untuk masa jabatan pertamanya, dia mengultimatum lawan politiknya tersebut. Obama dilantik kembali untuk masa jabatan keduanya sebagai presiden pada Minggu (20/1) di Washington.


“Republikan di Kongres hanya punya dua pilihan; Mereka bisa bertanggung jawab dan membayarkan utang Amerika atau mereka tidak bertanggung jawab dan membiarkan Amerika memasuki krisis ekonomi lagi,” sambung Obama. (Bloomberg/ara/arh)


 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper