Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CURAH HUJAN TINGGI: Pakai teknologi radar cuaca, BPPT kurangi risiko banjir

JAKARTA: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memprediksi curah hujan tinggi terus berlanjut hingga pertengahan Februari 2013.

JAKARTA: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memprediksi curah hujan tinggi terus berlanjut hingga pertengahan Februari 2013.


Curah hujan tinggi yang menyebabkan banjir di Jakarta pada Kamis, 17 Januari 2013, telah diperkirakan oleh para ahli BPPT. Untuk mengurangi potensi risiko bencana banjir di Jakarta, BPPT telah mengembangkan dan menerapkan Teknologi Radar Cuaca.

 

Teknologi ini mampu memantau pergerakan curah hujan ekstrem dengan resolusi 500 meter (ukuran sel terkecil yang dapat dideteksi). Data dapat disediakan setiap 6 menit.


Data ini merupakan dasar penting untuk mendeteksi fenomena ekstrem yang dapat menyebabkan banjir. Dari hasil rekaman ini dapat diketahui peristiwa banjir Jakarta pada 17 Januari 2013 disebabkan oleh seruak angin musim timur laut (northeasterly monsoon surge) dari Laut China Selatan yang memasuki wilayah Jakarta dan sekitarnya.


Fenomena ini menyebabkan debit sungai Ciliwung pada 17 Januari lebih dari 650 m3/detik. Hal ini ditandai dengan meluapnya aliran sungai Ciliwung yang melampaui tanggul sehingga menyebabkan banjir di pusat kota Jakarta.


Informasi sebaran hujan, intensitas hujan, dan informasi pendukung lain ditampilkan dalam bentuk informasi spasial yang dapat diakses oleh masyrakat dan pengambil keputusan melalui web, sms, ponsel pintar, jejaring sosial. Sistem informasi hujan dan genangan berbasis keruangan SIJAMPANG yang dikembangkan sejak 2009 ini melibatkan masyarakat sebagai sumber dan penerima informasi. Sistem ini handal untuk memberikan peringatan dini banjir kepada masyarakat oleh pengambil keputusan.


Untuk mengurangi potensi risiko banjir BPPT bekerja sama dengan BNPB sedang mempersiapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) melalui tiga metode. Pertama, mempercepat proses awan menjadi hujan terhadap awan-awan yang sedang tumbuh di daerah 'upwind' yang bergerak memasuki Daerah Aliran Sungai (DAS) di sekitar Jakarta.

 

Dengan begitu, awan-awan tersebut akan turun menjadi hujan sebelum masuk DAS. Kegiatan ini dilaksanakan menggunakan armada pesawat terbang BPPT.


Kedua, mengganggu proses pertumbuhan awan di dalam DAS yang bergerak meninggalkan DAS agar awan tidak menjadi hujan di dalam DAS. Metode ini dieksekusi menggunakan peralatan darat dan atau pesawat berbahan semai flare.


Ketiga, memberikan gangguan pada awan besar yang tetap tumbuh agar curah hujan yang turun ke permukaan tanah berkurang. Metode ini dieksekusi menggunakan pesawat yang mampu terbang pada ketinggian di atas 20.000 kaki dengan menggunakan bahan semai inti es.


TMC ini dapat mengurangi curah hujan di DAS Jakarta lebih dari 30%. Pengalaman penerapan teknologi ini sukses mengamankan SEA Games 2011 di Palembang. (arh)

 





 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper