Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OTOMOTIF RI: Penjualan Tahun Ini Diprediksi 1,2 Juta Unit

JAKARTA-Lembaga riset dan analisis internasional Frost & Sullivan memproyeksi industri otomotif Indonesia pada tahun ini tumbuh 7,5%, dengan estimasi penjualan mencapai 1,2 juta unit.

JAKARTA-Lembaga riset dan analisis internasional Frost & Sullivan memproyeksi industri otomotif Indonesia pada tahun ini tumbuh 7,5%, dengan estimasi penjualan mencapai 1,2 juta unit.

Permintaan terhadap segmen mobil penumpang diperkirakan meningkat 7,6% menjadi 840.000 unit, sedangkan kendaraan komersil berpotensi tumbuh 7,3% menjadi 360.000 unit.

Wakil Presiden Frost & Sullivan Asia Pasifik bidang Otomotif dan  Transportasi Vivek Vaidya, menuturkan proyeksi itu mempertimbangkan stabilitas pertumbuhan ekonomi, kelancaran arus investasi, pembangunan infrastruktur serta peningkatan kapasitas produksi industri otomotif.

“Proyeksi pertumbuhan itu sangat bergantung pada penerapan program pengurangan emisi karbon [LEC]melalui pengembangan LCGC [mobil murah ramah lingkungan]. Program LEC-LCGC akan mengubah posisi Indonesia di peta industri otomotif global,” ujarnya hari ini (17/1).

Menurutnya, penerapan program LEC-LCGC akan menciptakan peluang bagi industri otomotif RI untuk mengejar Thailand, yang menempati urutan pertama di Asean dengan angka penjualan sebanyak 1,4 juta unit pada 2012.

Selain itu, paparnya, faktor lain yang berpotensi menghambat pertumbuhan industri otomotif nasional pada tahun ini a.l. kebijakan subsidi energi, kenaikan upah tenaga kerja, aturan uang muka pembiayaan serta kenaikan pajak kendaraan.

Berdasarkan segmentasi, Frost & Sullivan memperkirakan sedan akan mengalami pertumbuhan tertinggi di segmen kendaraan penumpang, yakni sekitar 10% dibandingkan pencapaian 2012. Sementara itu, tipe mobil 4x4 dan 4x2 masing-masing diperkirakan tumbuh 7%.

Untuk segmen kendaraan komersil, tipe dobel kabin diperkirakan tumbuh 8%, diikuti oleh pick up/truk 7% dan bus 6%. (yus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Yusran-nonaktif

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper