Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BILATERAL: Indonesia siap belanja alutsista dari Inggris

JAKARTA -- Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI berencana meningkatkan pembelanjaan alat utama sistem perbelanjaan (alutsista) dengan Kementerian Pertahanan Kerajaan Inggris.
 
Hal itu terungkap dalam pertemuan bilateral antara Menteri Pertahanan (Menhan) RI Purnomo Yusgiantoro dengan Menteri Pertahanan Inggris Philip Hammond, Rabu (16/1).
 
Keduanya bertemu dan membahas kerjasama pertahanan yang tertuang dalam MoU antara Inggris dan Indonesia yang ditandatangani belum lama ini.
 
Kepala Badan Sarana Pertahanan (Ka Baranahan) Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo mengatakan pihaknya sudah menyepakati kontrak kerjasama dengan beberapa perusahaan di Inggris untuk pengadaan alat-alat persenjataan.
 
"Antara lain untuk pengadaan peluru kendali, suku cadang untuk sky hawk dan tank scorpion, dan procurement," katanya.
 
Dia menjelaskan kerjasama penyediaan peluru kendali untuk kepentingan Angkatan Darat telah ditandatangani pada akhir tahun lalu.
 
"Itu peluru kendali yang short tapi bagus untuk Angkatan Darat. Sudah ditandatangani kontraknya."
 
Sementara itu, lanjutnya, program kerjasama untuk pemenuhan suku cadang, khususnya suku cadang yang bersumber dari pinjaman luar negeri, masih dalam proses negosiasi. Dia berharap proses tersebut dapat selesai dalam 1 bulan - 2 bulan ke depan.
 
Di sisi lain, lanjutnya, ada pula peluang kerjasama pengadaan anti tank untuk Angkatan Darat. "Ini [pengadaan anti tank] masih dalam pengkajian. Sepertinya ke Inggris," katanya.Hanya saja, Ediwan mengaku tidak hapal total kebutuhan dana untuk rencana pembelian sistem persenjataan ke Kerajaan Inggris.
 
"Tapi rata-rata harganya sekitar US$4 juta - US$10 juta per satuan, misalnya Scorpion, Engine Hawk, suku cadang pesawat, dan sebagainya."
 
Hari ini, kedua orang nomor satu di bidang pertahanan di Inggris dan Indonesia melakukan pertemuan bilateral.
 
Selama 2 hari, Philip mengunjungi Indonesia dan bertemu dengan sejumlah pejabat pemerintahan RI seperti Menhan, Menteri Luar Negeri Marty M. Natalegawa, dan Wakil Presiden Boediono.
 
Menhan Purnomo Yusgiantoro menuturkan hubungan kerjasama antara kedua negara telah terjalin sejak lama.
 
"Kemhan Inggris telah banyak membantu di antaranya dalam bidang pendidikan, masukan dalam bidang maritim, serta ikut membangun PMPP Indonesia antara lain dengan menyumbangkan peralatan audio visual untuk laboratorium bahasa di Komplek PMPP Sentul."
 
Kunjungan tersebut untuk memperkuat hubungan erat antara Inggris dan Indonesia yang terjalin saat Kunjungan Kenegaraan oleh Presiden Yudhoyono ke Inggris pada November 2012 serta kunjungan Perdana Menteri David Cameron ke Indonesia pada April tahun lalu.
 
Duta Besar Inggris Mark Canning mengatakan Indonesia merupakan mitra penting bagi Inggris. Inggris, ujarnya, berkomitmen memperkuat hubungan pertahanan dengan Indonesia.
 
"Sebagai negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara serta bangsa yang memainkan peran konstruktif dan penting dalam keamanan regional, Indonesia menjadi mitra penting bagi Inggris. Kunjungan Menhan Inggris secara jelas menunjukkan komitmen itu," ujar Canning.
 
(faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Fahmi Achmad

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper