Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA BANJIR: Banyak kajian, antisipasi banjir belum maksimal

JAKARTA: Sejumlah kajian mengatasi persoalan banjir sudah dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta dengan para ahli. Sayangnya beragam kajian termasuk pembangunan infrastruktur Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur mengatasi luapan air sungai belum

JAKARTA: Sejumlah kajian mengatasi persoalan banjir sudah dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta dengan para ahli. Sayangnya beragam kajian termasuk pembangunan infrastruktur Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur mengatasi luapan air sungai belum bisa maksimal tekan jumlah titik banjir.
 
Musim penghujan tahun ini Pemprov bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menerapkan teknologi modifikasi cuaca. Teknologi ini memanfaatkan radar hujan dipadu dengan teknologi hujan buatan untuk mengurangi debit air hujan di Ibu kota.
 
Direktur Teknologi Kebencanaan BPPT Isman Justanto mengatakan pihaknya lebih dulu kerjasama dengan BNPB. Dengan melihat potensi banjir Jakarta cukup besar maka berinisiatif untuk melakukan pemasangan radar di Monas.

 

“Kami kerjasamanya dengan BNPB untuk atasi banjir dengan mengurangi curah hujan di Jakarta. Radar Hujan akan segera dipasang radar di monas dalam beberapa hari ini,” katanya usai bertemu Wagub DKI Basuki T Purnama di Balai Kota, Selasa (15/1/2013).
 
Dipilihnya Tugu Monas sebagai tempat pasang radar karena lokasinya strategis. Cara kerja teknologi ini memanfaatkan radar yang menjangkau hingga 150 Kilometer untuk menerima informasi pergerakan awan. Jika ada awan yang berpotensi hujan besar masuk ke langit Jakarta maka BPPT segera menurunkan hujan diluar Jakarta dengan teknologi hujan buatan.
 
“Jadi hujan sebelum masuk jakarta kita turunkan misalnya di daerah laut dengan menaburkan garam pakai pesawat terbang, tapi kalau sudah keburu masuk [Jakarta] kita pecah,” imbuh Isman.
 
Ada tiga cara membuat hujan buatan dengan model flash, liquid dan powder semuanya manual dengan pesawat terbang. Modifikasi cuaca ini nyaris 100 persen manjur karena sudah terbukti di sejumlah tempat. Biasanya dipakai untuk mengisi air waduk di seluruh Indonesia, pemadam kebakaran hutan, event Pekan Olahraga Nasional (PON) di Stadion Jakabaring maupun proyek yang butuh panas.
 
Isman menambahkan, sejauh ini BPPT memiliki dua unit radar hujan, harga per unitnya Rp20 miliar. Satu unit telah dipasang di Serpong Tangerang dan satu lagi bekerja mobile yang dalam waktu dekat akan ditancapkan di Monas. (arh)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper