Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA--PT Tugu Reasuransi Indonesia menargetkan penambahan modal sebesar Rp100 miliar pada 2013 dengan mengandalkan sumber pendanaan dari pemegang saham.
 
Presiden Direktur Tugu Re Moro W. Budhi mengatakan penambahan modal ini dilakukan untuk memenuhi ketentuan permodalan minimum berbasis risiko yang ditetapkan regulator.
 
Moro menyebutkan, hingga 31 Desember 2012, jumlah ekuitas perseroan telah mencapai Rp234 miliar.
 
"Naik 138% dari tahun sebelumnya sebesar Rp169 miliar," ujarnya saat ditemui Bisnis di kantornya, Selasa (15/1).
 
Seiring rencana penambahan modal, perseroan juga menetapkan pertumbuhan premi bruto sebesar 17% dan pertumbuhan laba bersih sebesar 30% pada 2013.
 
Adapun perolehan premi bruto perseroan hingga akhir 2012 mencapai Rp699 miliar, naik 24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp563 miliar.
 
Klaim yang dibayarkan sepanjang periode 2012 juga meningkat 36%, dari Rp236 miliar pada akhir 2011 menjadi Rp322 miliar pada penghujung 2012.
 
Moro menjelaskan, kenaikan klaim ini tidak terlalu mempengaruhi kinerja perseroan yang hingga 31 Desember lalu membukukan laba bersih komprehensif sebesar Rp57,6 miliar, meningkat 155% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp37 miliar.
 
Selain pertumbuhan premi yang cukup signifikan, lanjutnya, peningkatan laba bersih juga didukung oleh pengembangan hasil investasi yang pada 2012 mencapai Rp56,6 miliar, meningkat pesat dari periode sebelumnya sebesar Rp29,8 miliar.
 
Kontributor terbesar hasil pengembangan dana investasi senilai Rp626 miliar ini, kata Moro, adalah obligasi, disusul saham, deposito dan reksadana.
 
Untuk menggenjot pertumbuhan, Moro mengatakan akan mereview kembali portofolio lini bisnis yang dipilih. Saat ini, katanya, portofolio terbesar didominasi reasuransi di lini properti yang mencapai sekitar 45% dari total bisnis Tugu Re.
 
Tahun ini, katanya, perseroan akan sedikit mengurangi portofolio lini properti guna mengembangkan lini reasuransi kargo, marine hull, dan financial risk.
 
"Meski proporsinya diperkecil, namun perolehan premi dari lini properti masih akan terus naik," ujarnya.
 
(Faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Fahmi Achmad
Sumber : Farodlilah Muqoddam

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper