JAKARTA-- Tarif sewa ruang kantor grade B di Jakarta yang tidak berbeda jauh dari grade A menyebabkan para penyewa mulai mengalihkan pilihannya ke grade C.
Meyriana Kesuma, Manajer Riset dan Konsultasi Coldwell Banker Indonesia, mengatakan perbedaan antara tarif sewa ruang kantor grade C dan B yang sekitar 25% dinilai cukup tinggi oleh para penyewa, sehingga mereka akhirnya memilih grade C yang lebih terjangkau.
"Spesifikasi ruang kantor grade B biasanya dinilai tanggung, jadi penyewa besar cenderung memilih grade A sedangkan penyewa kecil-kecilan lebih suka grade C," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (15/1/2013).
Berdasarkan hasil riset Coldwell Banker Indonesia, pada kuartal IV/2012 penyerapan yang dapat dilihat berdasarkan tingkat okupansi tertinggi menjadi milik ruang kantor grade A yang sebagian besar berada di kawasan CBD, yakni 99,1%. Sedangkan tingkat okupansi grade B dan C hanya berbeda tipis, yaitu 98,2% dan 98,9%.
Meyriana menambahkan, penentuan grade ruang kantor biasanya berdasarkan lokasi, spesifikasi gedung, dan harga atau tarif sewa. Secara umum, perkantoran yang masuk kategori grade C memiliki ketinggian kurang dari 25 lantai dan berada di lokasi non CBD, seperti Slipi, Jakarta Barat.
"Penyewa ruang kantor grade C ini biasanya merupakan pengusaha-pengusaha pemula yang tidak butuh ruangan luas, kurang dari 100 m2, di lokasi non premium, seperti notaris, konsultan, dan tempat-tempat kursus," terangnya.
Dia memperkirakan, selama pengembang dan pengelola gedung perkantoran grade C memberikan kualitas sesuai ekspektasi penyewa dan harga atau tarif sewanya stabil, maka bukan tidak mungkin grade ini menjadi saingan utama bagi grade B. Lagipula, tarif sewa grade A yang sudah sangat tinggi menyebabkan pertumbuhannya akan cenderung stagnan.(msb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel