Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOMISI PEMBERANTASAN KOMISI: 7 anggota DPRD Riau diperiksa kasus PON

JAKARTA:  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa tujuh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pembangunan venues PON di Riau.Ketujuh tersangka itu diperiksa pada hari

JAKARTA:  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa tujuh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pembangunan venues PON di Riau.

Ketujuh tersangka itu diperiksa pada hari ini (15/1/2013) sejak pukul 10.30 WIB dan sampai saat ini belum selesai.

Ketujuh anggota DPRD Riau periode 2009-2014 tersebut diduga menerima hadiah terkait perubahan Peraturan Daerah No. VI/2010 Provinsi Riau tentang Dana Pengikatan Tahun Jamak Pembangunan venue Pekan Olahraga Nasional.

Ketujuh anggota DPRD Riau yang datang pada sekitar pukul 10.30 WIB, adalah Adrian Ali (PAN), Abu Bakar Siddiq (Partai Golkar), Tengku Muhazza (Partai Demokrat), Zulfan Heri (Partai Golkar), Syarif Hidayat, Muhamad Rum Zein (PPP), Turaoechman Asy`ari (PDI-P).

Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha membenarkan adanya pemeriksaan terhadap tujuh tersangka tersebut. "Mereka diperiksa untuk kasus korupsi pembangunan venue PON di Riau," ujarnya, Selasa (15/1/2013).

Ketujuh tersangka tersebut dikenakan pasal penyidikan pasal 12 ayat (a) atau (b), pasal 5 ayat (2), pasal 11 UU No. 31/1999 tentang Tindak Pidana Korupsi junto pasal 55 ayat (1) KUHP.

Selain ketujuh orang tersebut, dua anggota DPRD Riau dalam kasus suap PON yaitu Faisal Aswan dari fraksi Golkar dan M Dunir dari fraksi PKB telah divonis pidana 4 tahun penjara dalam kasus yang sama.

Adapun mantan Wakil Ketua DPRD Riau dari Fraksi PAN, Taufan Andoso masih berstatus terdakwa.

M Dunir merupakan Ketua Pansus revisi Perda PON, sedangkan Faisal menerima titipan uang senilai Rp900 juta dari kontraktor yang diduga sebagai uang jasa dalam penuntasan revisi perda yang dominan adalah untuk penambahan anggara pada PON ke-18 lalu di Riau.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Rustam-nonaktif

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper