MEDAN -- Laju inflasi kumulatif di Sumatra Utara sepanjang 2012 mencapai 3,86% seiring dengan terjadinya inflasi sebesar 0,56% di bulan Desember 2012 Angka tersebut masih lebih rendah bila dibandingkan dengan inflasi nasional yang secara year on year mencapai sebesar 4,3%.
Kepala Badan Pusat Statistik Sumatra Utara Suharno mengatakan inflasi tertinggi terjadi di kota Pematangsiantar yakni 4,73%, disusul oleh Kota Medan 3,79%, Padangsidimpuan 3,54%, dan Sibolga 3,3%.
Menurutnya pemberi andil terbesar yang menyebabkan terjadinya inflasi di sepanjang tahun ini ialah sandang terutama emas; serta komunikasi dan jasa keuangan masing-masing sebesar 5,63% dan 6,79%.
Sementara untuk inflasi di bulan Desember dipengaruhi oleh kenaikan harga beberapa barang komoditas antara lain harga daging ayam ras, beras, bawang merah, upah tukang bukan mandor.
Adapun yang menghambat laju inflasi di 4 kota tersebut ialah minyak goreng.
Sementara itu, dari 16 kota di Pulau Sumatra sepanjang bulan Desember, inflasi tertinggi terjadi di Dumai sebesar 1,13%, dan inflasi terendah terjadi di Lhokseumawe dan Palembang masing-masing 0,32%.(msb)