Sofian Yuan Rambu yang akrab disapa Biyan,senang melihat gaun-gaun indah yang dipakai oleh para finalis Miss Universe di layar kaca. Busana indah hasil rancangan para desainer terkenal dunia itupun terpatri dalam pikirannya.
“Saya terinspirasi dengan gaun-gaun cantik dan indah itu. Saya ingin membuatnya, dan memakaikannya kepada boneka Barbie. Mungkin terkesan lucu. Namun, saya bertekad untuk bisa membuat baju boneka," ungkapnya laki-laki kelahiran Bengkulu, 19 Oktober 1982 ini.
Biyan pun mulai berkreasi pada Februari 2011. Dia mengaku belajar secara otodidak. Dia ingat kalau semasa kecil hingga remaja di Bengkulu sering melihat tantenya merajut dan menyulam membuat taplak meja dan syal.
“Dulu, saya tidak berani melakukannya, karena takut dimarahi orang tua dan tante. Maklum anak laki-laki kok merajut dan menyulam. Nanti bisa memalukan keluarga. Namun, karena sering melihat tante merajut, saya merasa bisa,” ujarnya mengenang.
Kerja keras Biyan untuk memulai membuat baju boneka Barbie tersebut berbuah manis. Merancang busana Barbie, katanya, lebih mudah daripada membuat cutting pakaian aslinya.
Dia pun mewujudkan kostum boneka Barbie dengan membuat miniatur gaun Miss Universe yang dilihatnya di TV. Lama-lama, Biyan juga membuat pakaian tradisional dan kebaya cantik replika dari karya desainer Anne Avantie.
Selain bisa membuat kostum, Biyan juga piawai membangun karakter boneka tersebut menjadi lebih hidup, dengan sentuhan tatanan rambut (hairdo) yang anggun dan cantik, sehingga menyerupai seorang wanita yang mempesona.
Hingga kini, koleksi busana Barbie Biyan sudah mencapai ratusan. Karyanya banyak dilirik oleh penyuka Barbie, baik di dalam negeri dan luar negeri.
“Karya pertama saya dibeli oleh tetangga. Dia suka melihat saya merancang baju Barbie, terus dia minta. Dan, diberi uang Rp200.000. Saya menyiapkan baju itu lengkap dengan boneka Barbie yang saya beli,” ujar Biyan di Rumah Pamer dan Jual PKBL PT Pertamina di lantai 14 Gedung Sarinah Thamrin Jakarta, Jumat (28/12/2012)
Biyan dan puluhan pelaku usaha kecil dan menengah lainnya yang merupakan binaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Pertamina. Mereka menggelar pameran pada 21-30 Desember 2012.
Kegiatan ini diprakarsai oleh Small Medium Enterpries dan Social Responsibility Partnership Program Pertamina.
Laki-laki yang tidak canggung menyulam dan merajut benang wol ini, menganggap bahwa apa yang dilakukannya saat ini adalah sebuah jalan baginya untuk masa depan.
“Koleksi busana Barbie yang saya buat disukai banyak orang, dan bisa menjadi sebuah bisnis yang cukup bagus. Harganya berkisar Rp250.000 sampai Rp2 jutaan per set. Tergantung pada boneka Barbie dan kerumitan pengerjaan kostumnya,” ungkap Biyan yang juga bergabung dengan Komunitas Barbie Lovers.
Busana Barbie buatannya banyak mendapat pesanan dari Australia, dan juga dari dalam negeri.Biyan juga memberi pelatihan di berbagai tempat untuk menyalurkan ilmu yang dimilikinya, misalnya di Lembaga Peduli AIDS Karya Bhakti, PKK, dan lainnya. (spr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
