Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKANDAL ALLIANZ DI INDONESIA: Bapepam-LK akhirnya ikut mengusut

JAKARTA--Meski sangat terlambat, Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan akhirnya berencana mengusut dugaan penyuapan yang dilakukan oleh PT Asuransi Allianz Utama Indonesia kepada pejabat BUMN  yang terjadi pada periode 2001—2008.Isa

JAKARTA--Meski sangat terlambat, Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan akhirnya berencana mengusut dugaan penyuapan yang dilakukan oleh PT Asuransi Allianz Utama Indonesia kepada pejabat BUMN  yang terjadi pada periode 2001—2008.Isa Rachmatarwata, Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK, mengatakan pihak sudah meminta kepada pihak Allianz untuk menjelaskan mengenai kasus dugaan penyuapan yang terjadi.“Hari ini, [Rabu] kami sudah berkomunikasi awal dengan mereka dan besok mereka akan menjelaskan kepada kami mengenai kasus itu,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (19/12).Menurut Isa, fokus dari Bapepam-LK untuk melihat apakah perbuatan penyuapan, yang tergolong melanggar prinsip good corporate governance, masih terjadi.“Kami akan lihat apakah Allianz masih menjalankan praktik tidak governance pada waktu sekarang,” ujarnya.Menurut dia, tugas dari Bapepam-LK dalam kasus ini adalah pembinaan dan pengawasan terhadap perusahaan asuransi. Adapun untuk persoalan pidana, bukan menjadi ranah Bapepam-LK.“Kalau ada yang masuk ke pidana karena ada dugaan pejabat BUMN yang disuap silahkan saja, tapi itu bukan bagian kami,” ujarnya.Asuransi Allianz Utama Indonesia diduga melakukan penyuapan terhadap sejumlah pejabat BUMN dalam periode 2001—2008 dengan tujuan mendapatkan dan mempertahankan kontrak asuransi pemerintah.Hal tersebut terungkap dalam putusan Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat yang menghukum Allianz SE, induk Allianz Utama, dengan denda US$12,3 juta.Berdasarkan investigasi SEC terjadi pembayaran tidak benar senilai US$650.626 kepada agen dan pegawai BUMN. Pembayaran tersebut diduga terkait atas kontrak asuransi untuk 295 proyek pemerintah Indonesia dalam periode 2001—2008. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Donald Banjarnahor & Farodlilah Muqoddam

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper