Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMBANGKIT LISTRIK: Pembangunan PLTS Karimunjawa Bakal terganjal soal lahan

SEMARANG – Rencana Pemprov Jateng  membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Karimunjawa, Kabupaten Jepara bakal menemui kendala pada masalah pengadaan lahan.

SEMARANG – Rencana Pemprov Jateng  membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Karimunjawa, Kabupaten Jepara bakal menemui kendala pada masalah pengadaan lahan.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng Teguh Dwi Paryono mengatakan untuk membangun instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) secara terpusat atau komunal di Karimunjawa membutuhkan lahan sedikitnya 6 hektare.

“Kebutuhan lahan yang harus tersedia minimal seluas 6 hektare. Ini berdasarkan perhitungan kebutuhan listrik di Karimunjawa secara keseluruhan yang diperkirakan mencapai sebesar 3 MegaWatt (MW),” tuturnya, Minggu (16/12/2012).

Dia memaparkan pemerintah telah memperhitungkan kebutuhan listrik masyarakat di Karimunjawa secara keseluruhan mencapai 3 MW, dimana setiap 1 MW membutuhkan lahan sekitar 2 hektare, sehingga kebutuhan lahan total mencapai 6 hektare.

“Apabila menginginkan pembangunan instalasi PLTS komunal ini cepat terwujud maka ketersediaan lahan seluas ini harus segera dilakukan, mengingat lahan di Karimunjawa adalah milik masyarakat,” ujarnya.

Pihaknya mengaku saat ini sedang intensif melakukan pembicaraan dengan Pemerintah Pusat agar mendukung proyek tersebut karena ke depan diharapkan pembangunan PLTS yang diperkirakan menelan dana sebesar Rp300 milliar itu bisa dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Kebutuhan anggaran proyek PLTS Karimunjawa mencapai sekitar Rp300 milliar. Angka ini untuk kebutuhan distribusi dan pembangunan instalasi pembangkitnya,” ujarnya.

Menurutnya dari sekian wacana pembangunan proyek untuk mengatasi ketersediaan listrik di Karimunjawa, pembangunan PLTS merupakan yang paling kuat, selain pembangkit listrik tenaga uap serta kabel listrik bawah laut.

“Meskipun dari sisi kehandalannya dalam memasok energi, lebih baik kabel listrik bawah laut dibandingkan PLTS,” tuturnya.

PLTS paling memungkinkan menggantikan pembangkit tenaga diesel yang selama ini menjadi andalan masyarakat Karimunjawa dalam pemenuhan kebutuhan listriknya.

Saat ini listrik di Karimunjawa dipasok dari enam pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang mampu mencukupi listrik selama enam jam.

Seperti diketahui, Pemprov Jateng menjajaki kemungkinan dibangunnya PLTS untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kepulauan Karimunjawa yang saat ini sangat mendesak, terutama bagi pengembangan pariwisata. (k39/dot)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Reporter 1
Sumber : Puput Ady Sukarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper