Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENGHINAAN TERHADAP HABIBIE: Pemerintah Didesak Sampaikan Protes Ke Malaysia

JAKARTA-Meski telah meminta Kemenlu mengambil langkah tegas atas penghinaan oleh mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin terhadap mantan Presiden RI BJ Habibie, Komisi I DPR belum akan memanggil Duta Besar negara tersebut.

JAKARTA-Meski telah meminta Kemenlu mengambil langkah tegas atas penghinaan oleh mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin terhadap mantan Presiden RI BJ Habibie, Komisi I DPR belum akan memanggil Duta Besar negara tersebut.

“Komisi I telah meminta kepada pemerintah melalui Menteri Luar Negeri untuk menyampaikan nota protes kepada Malaysia. Pemanggilan Duta Besar belum ada pembahasan di Komisi I, hanya nota protes itu saja,” ujar Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq di Kompleks Parlemen hari ini (12/12).

Menurut politisi PKK ini, pernyataan kontroversi itu merupakan pernyataan pribadi, bukan mewakili Pemerintah Malaysia. Namun hal itu tetap disayangkan karena disampaikan oleh warga negara Malaysia yang mantan pejabat pemerintah terhadap tokoh besar RI.

“Itu ditujukan kepada Habibie sebagai mantan presiden. Itu pertimbangan kami (menyampaikan nota protes kepada Malaysia),” ujarnya.

Mahfudz mengakui penghinaan itu terkait dinamika politik di Malaysia dan menyangkut masalah antara Anwar Ibrahim dan pemerintah. Akan tetapi, ujarnya, sangat tidak pantas Anwar Ibrahim dikaitkan dengan menghina Habibie.

Sebagaimana diberitakan, mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin dalam tulisan berjudul 'Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim' yang diterbitkan harian Utusan Mayalsia, menyebut Habibie dan Anwar Ibrahim dog of imperialism. Secara harfiah memang kalimat itu bisa diterjemahkan bahwa Habibie sebagai anjing inperialis, namun juga bisa yang dimaksudkan adalah orang yang patuh pada kepentingan asing.

Tulisan tersebut muncul setelah Habibie menghadiri undangan mantan PM Malaysia Anwar Ibrhaim untuk memberikan ceramah demokrasi. Ceramah itu disampaikan di hadapan sivitas akademika Universitas Selangor, Penang, Malaysia. (yus) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper