Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENGURANGAN EMISI: Negara Maju Diminta Laporkan Strategi Pendanaan

JAKARTA: Indonesia dan sejumlah negara berkembang menuntut negara-negara maju untuk melaporkan pembuatan strategi dan pendekatan mereka dalam pendanaan jangka panjang ke COP-19 di Warsawa, Polandia pada akhir 2013.
 
Ketua Delegasi RI Rachmat Witoelar mengatakan Indonesia meminta negara maju menunjukkan kepemimpinannya dalam upaya pengurangan emisi.
 
Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Rusia dan Selandia Baru diharapkan dapat membuat komitmen yang berimbang di dalam jalur lain di bawah konvensi perubahan iklim PBB.  
 
Dia memaparkan keputusan yang dinilai positif dalam KTT Perubahan Iklim kali ini mengenai pendanaan adalah kesediaan negara maju untuk melaporkan bagaimana mereka akan membuat strategi dan pendekatan dalam upaya memobilisasi pendanaan jangka panjang. 
 
Hal itu akan dilaporkan pada COP- 19 di Warsawa, Polandia akhir 2013.
 
"Indonesia bersama beberapa negara berkembang menuntut strategi dan pendekatan bagi penyediaan pendanaan bagi negara berkembang, agar aliran dan sumber dana yang akan dimobilisasi oleh negara maju transparan dan dapat diperkirakan," kata Rahmat dalam keterangan pers, Selasa (11/12/2012).
 
Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) dalam keterangannya juga menyebutkan bahwa negara berkembang juga memerlukan bantuan pendanaan untuk melaksanakan berbagai aksi pengurangan emisi mereka meski tidak diwajibkan oleh Konvensi UNFCCC. 
 
Tanpa adanya keputusan mengenai angka tersebut, demikian DNPI, negara berkembang mengkhawatirkan akan terjadi kesenjangan pendanaan setelah periode pendanaan jangka pendek (fast-start finance) senilai US30 miliar yang berakhir tahun ini. 
 
"Di Doha, negara berkembang meminta agar penyaluran pendanaan jangka panjang tersebut dimulai dengan kerangka tiga tahun 2013-2015 atau  mid-term financing dengan nilai dana US$60 miliar," kata DNPI.
 
Angka konkret tersebut sangat diperlukan agar negara berkembang memiliki kepastian mengenai pendanaan yang tersedia.   (ra)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Inda Marlina

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper