Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK INDONESIA: Investasi di Jateng Diprediksi Tumbuh 11%

SEMARANG: Pertumbuhan investasi di Jawa Tengah pada 2013 diprediksikan akan meningkat hingga mencapai sekitar 10%-11% dari tahun ini seiring target penyelesaian sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di propinsi ini. Kepala Kantor Perwakilan

SEMARANG: Pertumbuhan investasi di Jawa Tengah pada 2013 diprediksikan akan meningkat hingga mencapai sekitar 10%-11% dari tahun ini seiring target penyelesaian sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di propinsi ini. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V (Jateng-DIY) Joni Swastanto mengatakan pertumbuhan investasi di Jateng pada 2012 menunjukkan perkembangan yang menggembirakan, dan kondisi ini diyakini masih akan terus berlanjut hingga 2013 mendatang. “Sampai dengan Triwulan II/2012 ini kegiatan investasi di Jateng mampu tumbuh 9,2%, yang di dorong oleh pelaksanaa berbagai proyek pemerintah, termasuk terkait proyek MP3EI, maupun proyek swasta lainnya di propinsi ini,: ujarnya, Kamis (29/11/12). Menurutnya dengan melihat target penyelesaian sejumlah proyek pembangunan infrastruktur yang dijadwalkan masih akan berjalan dan diselesaikan pada 2013, Bank Indonesia optimistis investasi di Jateng tahun depan akan tetap tumbuh mencapai sekitar 10%-11%. “Sejumlah proyek yang menurut jadwal masih akan berjlan hingga 2013 itu antara lain pembangunan jalan tol Semarang-Solo seksi II Ungaran-Bawen dan perluasan Bandara Ahmad Yani Semarang,” tuturnya. Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah V Jateng-DIY, Dewi Setyowati mengatakan selain itu, pendorong ramainya kegiatan investasi di propinsi ini adalah masih menariknya Jateng sebagai lokasi untuk relokasi sejumlah pabrik dari propinsi lain termasuk pembangunan pabrik tekstil terpadu, hotel, maupun pusat perbelanjaan. Diketahui, saat ini terdapat tiga perusahaan dari Jabar melakukan relokasi ke Jateng, yakni PT. Pan Brothers Tbk, PT Tiga Pilar Sejahtera, serta PT Apparel One Indonesia. Sedangkan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) melakukan perluasan pabrik terpadunya di Kabupaten Sukoharjo. Menurut Dewi faktor pendorong relokasi pabrik karena kemudahan dalam mendapatkan tenaga kerja dengan upah minimum regional (UMR) yang masih terjangkau dan mudah dilatih, sarana prasarana yang memadai, kemudahan proses perizinan, serta stabilitas keamanan yang relatif kondusif. (dot)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Reporter 1
Sumber : Puput Ady Sukarno

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper