Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT ASEAN 2012: Asean Bertekad Percepat Berlakukan MEA 2015

PHNOM PENH-Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean pada 2015 menjadi fokus perhatian kepala negara Asean dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi Asean ke-21 yang resmi dibuka pada pagi ini (18/11) di Phnom Penh, Kamboja.

PHNOM PENH-Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean pada 2015 menjadi fokus perhatian kepala negara Asean dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi Asean ke-21 yang resmi dibuka pada pagi ini (18/11) di Phnom Penh, Kamboja.

Perdana Menteri Hun Sen selaku Ketua Asean 2012 menggarisbawahi prioritas pembahasan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tersebut.

“Asean harus mempercepat upaya memperdalam integrasi regional terhadap Masyarakat Ekonomi Asean pada 2015,”katanya dalam kata sambutan pembukaannya.

Keberhasilan penerapan MEA 2015, paparnya, sangat menentukan masa depan perekonomian Asean dan meningkatkan perannya yang lebih signifikan dalam percaturan ekonomi global di tengah menurunnya pertumbuhan ekonomi global.

Pada kesempatan itu dia mengajak para kepala negara Asean untuk menyelesaikan beberapa isu kunci sebelum penerapan MEA 2015 yakni hambatan tarif dan non-tarif, liberalisasi investasi, konektivitas dan transportasi, pemberdayaan UKM.

Selain itu, inisiatif untuk integrasi Asean, pengakuan atas perhatian tentang layanan profesional dan perpindahan tenaga kerja, infrastruktur kelembagaan dan reformasi peraturan serta isu-isu kelembagaan MEA.

“Yang juga patut menjadi perhatian kita adalah peluncuran Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) untuk integrasi pasar Asean dan mitra dagang Asean [Asean + 6] yang mencakup pasar berpenduduk 3 miliar orang,”tuturnya.

Pada KTT Asean ke-21 di Phnom Penh, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menlu Marty Natalegawa, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Kepala BKPM Chatib Basri.

Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan mengatakan posisi RI sebagai ketua juru runding untuk implementasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) akan diformalkan dalam pertemuan para kepala negara Asean di KTT Asean ke-21 pada 20-21 November 2012.

“Konsep ini akan sejalan dengan persiapan terbentuknya Masyarakat Ekonomi Asean/MEA (Asean Economic Community) pada 2015. Pada saat sama akan terjadi integrasi ekonomi Asean dengan mitra Asean – Asean + 6 – yakni China, Jepang, Korea Selatan, India, Australia dan Selandia Baru,” kata Gita Wirjawan.

Dia menyebutkan konsep RCEP akan lebih menyatukan kekuatan ekonomi Asean sekaligus meningkatkan posisi tawar dalam perekonomian global terutama dalam menyiasati blok-blok integrasi ekonomi lain seperti China-Jepang-Korea Free Trade Area dan Trans-Pacific Partnership yang disponsori oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Asean didirikan pada 1967 yang saat ini beranggotakan 10 negara masing-masing Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Vietnam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper