JAKARTA: Hunian landed house di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sebagai penyangga DKI Jakarta diperkirakan terus menggeliat akibat permintaan yang lebih tinggi dari kemampuan penyediaan pasokan.
Nanda Widya, Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk, mengatakan besarnya permintaan landed house atau rumah tapak di kawasan sekitar Jakarta tersebut terutama pada segmen hunian menengah dan menengah ke bawah karena terbatas dan mahalnya lahan di Jakarta.
“Hunian di sekitar Jakarta pasti akan terus berkembang, masalahnya karena permintaan jauh lebih tinggi dibandingkan penyediaan pasokan yang ada. Sebagian besar permintaan berasal dari segmen menengah dan menengah ke bawah. Makanya menurut kami, peraturan uang muka 30% pada rumah dengan luasan 70 m2 ke atas harus ditinjau ulang oleh pemerintah,” kata Nanda saat dihubungi Bisnis, Kamis (1/11).
Selain itu, lanjutnya, dia juga berharap bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menurunkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR). Menurutnya, besarnya suku bunga bank BUMN cukup tinggi dibandingkan dengan bank swasta.
“Untuk masalah infrastruktur justru yang menjadi masalah di Jakarta, di wilayah sekitar Jakarta jauh lebih baik dibanding di Jakarta karena memiliki beberapa alternative akses,” imbuhnya.
Managing Director Corporate Strategy and Services Sinar Mas Land Ishak Chandra mengatakan berkembangnya hunian di pinggiran Jakarta merupakan suatu kebutuhan masyarakat.
"Kami sadar bahwa harga tanah di Jakarta sudah semakin mahal, tidak convenient karena macet dan tingkat polusi yang tinggi. Oleh karena itu kami melihat suatu kebutuhan kawasan baru di pinggiran Jakarta yang memiliki akses baik, infrastruktur dan fasilitas kota kelas satu, serta kebutuhan terhadap properti yang ramah lingkungan," tutur Ishak.
Dia menjelaskan permintaan hunian di pinggiran Jakarta juga cukup besar, bahkan melebihi pasokan yang dapat disediakan. Menurutnya, proyek hunian yang dikerjakan Sinar Mas Land selalu didorong oleh kebutuhan pasar.
Konsultan properti Cushman and Wakefield Indonesia memaparkan terbatas dan mahalnya harga lahan di Jakarta menjadikan pengembang mulai membangun wilayah di sekitar Jakarta. (arh)