JAKARTA: Industri multifinance meraup laba Rp8,19 triliun pada periode Januari-Agustus 2012, meningkat 30% dibandingkan dengan periode sama 2011 yang tercatat Rp6,3 triliunBerdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), kenaikan laba tersebut ditopang oleh ekspansi pembiayaan yang tumbuh 32,13% menjadi Rp294,01 triliun. Segmen sewa guna usaha mencatatkan pertumbuhan tertinggi, yakni 75% menjadi Rp106,1 triliun.Adapun segmen anjak piutang tumbuh 43,25% menjadi Rp4,14 triliun. Adapun pembiayaan konsumen mencatatkan pertumbuhan 15,47% menjadi Rp183,77 triliun.Wiwie Kurnia, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), menilai pertumbuhan profit didorong kenaikan aset dari industri.
“Total aset meningkat karena pertumbuhan bisnis multifinance selama ini,” ujarnya Rabu (10/10/2012).Khusus pembiayaan, menurutnya, kinerjanya telah masih sesuai dengan ekspektasi, bahkan melampaui. “Secara year on year kami prediksi pembiayaan tumbuh 20% sampai akhir tahun. Kalau tengah tahun bisa berfluktuasi,” ujarnya.Namun, dalam 3 bulan terakhir sebelum September atau pasca kebijakan pengetatan uang muka diberlakukan, pembiayaan tumbuh melambat. Penyaluran pembiayaan secara keseluruhan hanya tumbuh di 3,95% pada akhir Agustus dibandingkan dengan akhir Mei.Menurut Wiwie, kinerja industri dalam 3 bulan terakhir memang kurang sesuai dengan ekspektasi. Bahkan, momentum Lebaran yang biasanya mendorong kenaikan pembiayaan, tidak membantu banyak dalam meningkatkan kinerja multifinance. (bas)