DENPASAR-Badan Pusat Statistik mencatat pada September 2012 Kota Denpasar, Bali mengalami deflasi sebesar 0,04% akibat penurunan harga sejumlah komoditas yang terkait kebutuhan primer.Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Denpasar Gde Suarsa mengatakan deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok barang dan jasa. "Kebutuhan itu meliputi kelompok bahan makanan dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,63%," katanya, Senin (1/10).Gde memaparkan, Komoditas yang mengalami penurunan harga selama September a.l beberapa komoditas bahan makanan seperti kacang panjang, daging ayam ras, kangkung, cabe rawit serta tarif angkutan udara.Sementara itu, lanjut Gde, subsektor yang menghambat laju deflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan kenaikan 0,14%; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,03%; kelompok sandang sebesar 0,91%, kelompok kesehatan sebesar 0,13% serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 2,32%.Tercatat pada data, komoditas yang mengalami peningkatan harga a.l biaya pendidikan SLTA, biaya pendidikan akademi/perguruan tinggi, emas perhiasan, sawi hijau, tongkol pindang, pisang, dan wortel.Data BPS melengkapi, jelasnya, kota Denpasar mencatatkan laju inflasi tahun kalender 2012 sebesar 3,54% dan laju inflasi tahunan sebesar 4,37%.Jika dibandingkan dengan 66 kota terhitung oleh BPS, jelasnya, sebanyak 21 kota mengalami inflasi, sisanya sebanyak 45 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang 0,74% dan terendah di Dumai 0,01%.Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Singkawang 2,18% dan terendah di Medan, Cirebon, Kediri, dan Cilegon masing-masing 0,02%. Jika diurutkan dari deflasi tertinggi, maka Denpasar menempati urutan ke-40 dari 45 kota yang mengalami deflasi.(faa)
BPS: Denpasar deflasi 0,04%
DENPASAR-Badan Pusat Statistik mencatat pada September 2012 Kota Denpasar, Bali mengalami deflasi sebesar 0,04% akibat penurunan harga sejumlah komoditas yang terkait kebutuhan primer.Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Denpasar Gde Suarsa mengatakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Matroji
Editor : Dara Aziliya
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

4 jam yang lalu
Gagal Masuk MSCI, Saham BREN, CUAN, PTRO Bakal Bergejolak?

7 jam yang lalu
Rekor Harga Emas Belum Berakhir, Masih Ada Peluang Menguat?
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

4 jam yang lalu
Hong Kong Bakal Genjot Investasi Imbas Tarif Trump
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
