JAKARTA: PT Bukit Uluwatu Villa Tbk, emiten yang bergerak di bidang properti menargetkan pertumbuhan pendapatan konservatif dari bisnis hotel sebesar 10% hingga 11% pada 2013 mendatang.
Chief Financial Officer PT Bukit Uluwatu Villa Hendry Utomo mengatakan peningkatan jumlah wisatawan baik domestik maupun internasional turut mendorong kinerja pendapatan di bisnis hotel. Apalagi pemerintah memproyeksikan jumlah turis asing yang masuk ke Indonesia menjadi 14 juta pada 2015 dari target tahun ini sebesar 8 juta.
“2013, kinerja pendapatan konservatif hotel yang telah dioperasikan bisa tumbuh 10% hingga 11%,” ucapnya dalam paparan publik hari ini (Jumat 21/9/2012).
Dituturkan olehnya, hingga Semester I/2012 pendapatan perseroan telah mencapai Rp88,13 miliar atau naik 10,7% dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu Rp79,56 miliar. Namun sayang dia belum bisa menyampaikan target pendapatan di akhir tahun ini.
Adapun, pada akhir tahun lalu, emten berkode BUVA ini berhasil meraih pendapatan Rp216,71 miliar. Dari total pendapatan tersebut, bisnis hotel berkontribusi sebesar 65% sedangkan 35% lainnya di dapatkan dari bisnis properti lainnya.
Sementara itu, laba bersih yang berhasil dibukukan perseroan hingga Juni 2012 sebesar Rp15,06 miliar, angka tersebut naik sekitar 5% dibandingkan laba pada periode yang sama tahun lalu Rp14,33 miliar .
Saat ini emiten yang memulai IPO pada 2010 lalu telah mengoperasikan dua hotel di Bali yakni Alila Ubud dan Alila Villas Uluwatu. Di samping itu, perseroan juga tengah mengembangkan proyek Alila Uluwatu Suites di Bali; Alila Tabaitan di Sulawesi Utara serta pembangunan Alila Bintan di Kepulauan Riau dan Alila SCBD di Jakarta yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2014.
Dengan akan terbangunnya proyek-proyek hotel tersebut, perseroan berharap bisa meningkatkan pendapatan dari recurring income saat hotel telah beroperasi.
Komposisi kepemilikan saham PT Bukit Uluwatu Villa ialah 46% milik publik, 5% dimiliki oleh PT Laras Nusa Persada, 33% dipegang oleh PT Asia Leisure Network, serta Archipelago Resort & Hotel Ltd mengantongi 15% kepemilikan saham. (sut)