JAKARTA: Siapa mau sekolah di luar negeri gratis? Program Beasiswa Scholarship Program for Strengthening the Reforming Institution (SPIRIT) tahun Anggaran 2013 untuk pegawai negeri sipil ternyata banyak peminatnya.
Hal itu terlihat dari antusiasme 1.100 peserta dari sepuluh Kementerian/Lembaga yang mendaftar untuk mengikuti tes seleksi penerimaan program beasiswa SPIRIT untuk TA 2013.
Demikian dikatakan oleh Yahya Rachmana Hidayat, selaku Kepala Pusat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Perencana Bappenas.
“Itu baru peserta di luar Kementerian Keuangan,” jelas Pak Yahya, dalam Rapat Pengarahan dan Penetapan PST Beasiswa SPIRIT 2012 LN, di kantor Bappenas, Senin (27/8) lalu seperti dikutip Bisnis dari setkab.go.id.
Menurut Yahya, dari 1.100 peserta yang mengikuti seleksi program beasiswa SPIRIT TA 2013 tersebut, 325 lolos seleksi TOEFL. Kemudian dari 325 orang tersebut, disaring lagi melalui tes TPA (tes potensi akademik) dan tes wawancara tatap muka, yang akhirnya tersaring menjadi 200 orang.
“Kuota itu sebenarnya 170 orang, jadi memang untuk peminat SPIRIT 2013 meningkat. Kita berencana sisanya yang dari sudah lolos TOEFL sebanyak 125 orang itu diusahakan untuk dicarikan sumber-sumber beasiswa lain,” ujar Yahya.
Pembatasan jumlah kuota terkait dengan keterbatasan anggaran yang disipkan untuk program beasiswa SPIRIT. Peningkatan jumlah peminat, jelas Yahya, memang tidak serta merta diiringi dengan peningkatan jumlah anggaran untuk alokasi program beasiswa SPIRIT 2013.
Kenaikan anggaran tidak bisa drastis begitu saja, harus ada persetujuan terlebih dahulu, dan alokasi anggaran untuk program beasiswa SPIRIT 2013 berdasarkan dari performance program beasiswa SPIRIT 2012. Oleh karenanya, Yahya berharap para kandidat program beasiswa SPIRIT TA 2012, sebanyak 137 orang itu agar segera dapat memulai studinya di Universitas yang sudah dipilihnya.
Terkait dengan para peserta yang sudah lolos kualifikasi program beasiswa SPIRIT 2012, dari 137 kandidat yang sudah lolos dari 11 Kementerian /Lembaga, belum semuanya menerima Letter of Acceptance dari Universitas di luar negeri yang sudah dituju.
Masih ada 32 orang lagi yang hingga kini belum mendapat kepastian untuk meneruskan studinya melalui beasiswa SPIRIT 2012. Padahal alokasi anggaran sudah dipersiapkan untuk 137 orang penerima beasiswa.
Menurut Yahya, hal ini kemungkinan disebabkan karena kebingungan kandidat dalam memilih universitas di luar negeri atau bisa juga karena kendala kemampuan bahasa Inggris dari peserta.
Untuk itu, Bappenas selaku PIU dari Implementing Unit program beasiswa SPIRIT 2012 akan berusaha keras agar sisa 32 kandidat ini segera diberangkatkan dalam tahun juga ini atau paling lambat awal 2013.
Diharapkan 32 kandidat yang masih tertunda ini, keberangkatannya tidak berbarengan dengan peserta beasiswa SPIRIT TA 2013 yang berjumlah 200 orang tersebut.