JAKARTA: PT Hyundai Mobil Indonesia didukung pemerintah akan terus berusaha meyakinkan Hyundai Motor Company di Korea, agar berinvestasi membangun industri otomotif di Tanah Air untuk mendongkrak penjualannya di pasar domestik dan kawasan Asean.
Potensi pasar Hyundai di Indonesia diharapkan dapat mencapai 6.500 unit pada 2012, sementara pemasarannya di kawasan Asean yang baru mencapai sekitar 60.000-70.000 unit per tahun dapat ditingkatkan lagi karena potensi pasarnya mencapai 3 juta unit per tahun.
Yongkie Sugiharto, President Director PT Hyundai Mobil Indonesia, mengatakan dengan dukungan Kementrian Perindustrian dan Kementrian Perdagangan sudah melakukan pendekatan kepada pihak prinsipal Hyundai di Korea dengan membeberkan potensi pasar lokal dan regional Asean.
"Kami dibantu pemerintah sudah berulang kali meyakinkan pihak Hyundai Korea agar berinvestasi membangun pabrik di Indonesia, tetapi sampai sekarang belum mendapat respon, tanpa ada alasan yang jelas," katanya di Jakarta, (14/8/2012).Menurutnya, pihak Hyundai Motor Company sebenarnya mengetahui potensi pasar di Indonesia yang terlihat dari permintaan konsumen dengan bersedia menunggu hingga 3-4 bulan untuk membeli mobil Hyundai.
Konsumen rela menunggu cukup lama karena pasokan mobil Hyundai dari pabriknya di Korea masih terbatas. Kuota untuk Hyundai Motor Indonesia hanya 200 unit per bulan, dari total permintaan pasarnya mencapai 300-400 unit per bulan.
Yongkie menjelaskan keterbatasan supply mobil Hyundai terkait dengan kapasitas produksi pabrik Hyundai di Korea yang masih dibatasi, dan dari jumlah tersebut didistribusikan ke banyak negara seperti kawasan Amerika Serikat, Turkey, Alabama dan bukan hanya Indonesia.
Padahal, lanjutnya, jika Hyundai Motor Company bersedia berinvestasi membangun pabrik di Indonesia, maka dapat lebih optimal menggarap pasar domestik yang cukup prospektif itu, termasuk untuk diekspor ke kawasan regional Asean hingga ke AS, dan Timur Tengah.
"Berinvestasi di Indonesia lebih baik karena potensi pasarnya mencapai sekitar 1 juta unit, apalagi kalau dibandingkan dengan di Vietnam yang hanya sekitar 100.000 unit. Selain itu potensi ekspornya juga tinggi ke kawasan regional Asean, AS dan Timur Tengah" ujarnya.(msb)