Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AWAL RAMADHAN: Ini dia pandangan MUHAMMADIYAH dan NU

JAKARTA:  Penenatapan awal Ramadhan dua organisasi massa Islam terbesar di Indonesia; Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), sepertinya akan berbeda.

JAKARTA:  Penenatapan awal Ramadhan dua organisasi massa Islam terbesar di Indonesia; Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), sepertinya akan berbeda.

 

Muhammadiyah sedari awal sudah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1433 H jatuh pada hari Jumat 20 Juli 2012. Sementara NU memperkirakan awal Ramadhan jatuh pada Sabtu 21 Juli 2012). 

Berikut ini pandangan kedua ormas Islam terbesar di Indonesia ini.

 

NAHDLATUL ULAMA

 

"NU telah memprediksi awal Ramadhan, namun bukan berarti NU telah menetapkan tanggal itu. Ini penting disampaikan," kata Ketua Lajnah Falakiyah PBNU KH A Ghazalie Masroeri di Jakarta, Rabu 18 Juli 2012 seperti ditulis Antara.

 

Prediksi bahwa 1 Ramadhan 1433 H jatuh pada Sabtu 21 Juli 2012 tersebut juga tertuang dalam Almanak PBNU yang diterbitkan Lajnah Falakiyah.

 

Kiai Ghazalie mengatakan, prediksi tersebut diambil berdasarkan perhitungan menggunakan metode ilmu hisab yang paling modern. "NU menggunakan hisab yang tahkiki, tadzkiki, ashri," kata Kiai Ghazalie.

 

Berdasarkan hisab modern, posisi hilal pada saat dilakukan rukyatul hilal pada Kamis (19/7) mendatang atau 29 Sya`ban 1433 H baru berada pada ketinggian 1 derajat 38 menit di atas ufuk. Maka hilal dinyatakan belum "imkanur rukyat" atau belum bisa dilihat sehingga tidak mungkin dapat dirukyat.

 

Menurut Kiai Ghazalie, negara-negara yang tergabung dalam MABIM (Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam) menetapkan 2 derajat sebagai batas minimal visibilitas pengamatan. "Itu pun oleh pakar astronomi masih mau dinaikkan menjadi 4 derajat," katanya.

 

Secara astronomis, lanjutnya, hilal (bulan sabit) tidak mungkin bisa diamati jika masih berada di bawah batas visibilitas pengamatan. Dengan demikian almanak PBNU menggenapkan bulan Syaban menjadi 30 hari berdasarkan kaidah istikmal.

 

Meski demikian, Lajnah Falakiyah tetap akan melakukan rukyatul hilal di beberapa titik di Indonesia karena untuk penentuan awal Ramadhan 1433 H NU tetap mengambil keputusan berdasarkan hasil rukyat.  "Prediksi atau hisab hanya memandu kita untuk melaksanakan observasi atau rukyatul hilal," kata Kiai Ghazalie.

 

Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama juga mengimbau warga NU untuk menunggu hasil rukyatul hilal yang akan diselenggarakan Kamis (19 Juli ) sore.

 

MUHAMMADIYAH:

 

Dalam Tanwir Muhammadiyah di Bandung beberapa waktu lalu, Muhammadiyah telah mengeluarkan Maklumat dengan nomor : 01/MLM/I.0/E/2012 tentang penetapan Ramadhan, Syawwal, dan Dzulhijjah 1433 Hijriyah, serta imbauan menyambut Ramadhan 1433H.

 

Dengan Maklumat yang ditandatangani Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin, dan juga sekretaris umum PP Muhammadiyah Agung Danarto, Muhammadiyah secara resmi telah menetapkan awal puasa, Idul Fitri, dan juga Idul Adha 1433 Hijriyah.

 

Dien Syamsuddin dalam berbagai kesempatan menyatakan bahwa awal Ramadhan tahun ini jatuh pada Jumat 20 Juli 2012.

 

Menurut ketua majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Syamsul Anwar, penentuan awal bulan Ramadhan, Syawwal dan Dzulhijjah ini sebenarnya sudah dapat ditentukan jauh-jauh hari, seperti dalam kalender Masehi.

 

“Sistem penanggalan yang baik adalah suatu sistem kalender yang dapat memberikan penjadwalan waktu yang akurat dan pasti jauh ke depan sehingga bisa dipedomani jauh-jauh hari sebelumnya,” jelasnya, Kamis (28 Juni 2012.

 

Sebelumnya ketua umum PP Muhammadiyah juga telah menegaskan bahwa Muhammadiyah tetap dengan metodenya menggunakan ilmu esakta, yaitu astronomi, untuk menetapkan awal puasa Ramadhan dan Idul Fitri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Sutan Eries Adlin

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper