Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BAJU TAHANAN KPK: Dapatkah menimbulkan efek jera?

SENYUM lebar dan melambaikan tangan. Itulah adegan yang biasa dimainkan sejumlah tersangka kasus korupsi setelah selesai menjalani pemeriksaan dan ditetapkan sebagai tahanan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

SENYUM lebar dan melambaikan tangan. Itulah adegan yang biasa dimainkan sejumlah tersangka kasus korupsi setelah selesai menjalani pemeriksaan dan ditetapkan sebagai tahanan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

 

Seolah tak ada secuilpun perasaan bersalah di terbersit dalam rona wajah mereka. Kesan itu makin kuat karen para tersangka koruptor itu keluar dengan penampilan necis. Mungkin seperti orang yang baru ikut rapat penting.

 

Memang sebelum-sebelumnya, KPK tidak memiliki seragam khusus bagi koruptor yang ditahan alias yang sedang menunggu persidangan sampai dapat vonis. Para tahanan tersebut baik laki-laki maupun perempuan menjalani pemeriksaan dengan mengenakan baju yang mereka miliki.

 

Alhasil banyak tahanan yang tampil modis hingga elegan saat menjalani pemeriksaan. Misalnya saja anggota DPR Komisi X Angelina Sondakh yang menjadi tersangka dugaan korupsi anggaran di sejumlah universitas kerap kali tampil modis di pemeriksaan.

 

Sepatu hak tinggi (high heels) tak lupa menghiasi tubuh semampai mantan Puteri Indonesia 2001 tersebut. Kemudian lain lagi dengan Nunun Nurbaeti. Sosialita yang menjadi tersangka kasus suap terhadap sejumlah anggota DPR RI periode 1999-2004 itu dikenal selalu tampil serasi.

 

Pakaian yang dikenakan oleh sosialita asal Sukabumi tersebut selalu berwarna senada mulai dari kerudung, blus, hingga celana. Belum lagi tas yang dikenakan oleh Nunun selalu tampak elegan dan mahal dengan merek-merek yang terkenal prestos.

 

Kalangan prianya tak kalah gaya. Nazaruddin, tersangka kasus korupsi pembangunan wisma atlet Sea Games acap terlihat menggunakan batik berwarna biru. Warna biru yang identik dengan partai Demokrat  tempat Nazaruddin pernah menjadi  bendahara partai sebelumnya.

 

Belum lagi tahanan KPK yang gemar mengenakan cadar dan kacamata hitam. Sungguh membuat orang yang melihat mengelus dada. Hal ini sungguh ironi, di tengah semakin masifnya tindak pidana korupsi, status tahanan justru tidak membuat para pelaku merasa malu.

 

Melihat fenomena tersebut, KPK tak patah arang. Pekan lalu lembaga pemburu koruptor tersebut diketahui meluncurkan baju tahanan khusus untuk tersangka korupsi yang proses hukumnya sedang berjalan.

 

Ada empat desain baju tahanan  Ada empat baju yang telah disiapkan. Pertama, kaus lengan panjang berwarna hitam dengan kerah kuning. Di belakang kaus itu terdapat tulisan Tahanan KPK berwarna kuning.

 

Kedua, jaket berwarna putih. Di belakangnya terdapat tulisan Tahanan KPK berwarna hitam. Dua baju lainnya dengan model kemeja berwarna hitam dan orange. Di belakangnya terdapat tulisan Tahanan KPK Corruption Eradication Commission Republic of Indonesia.

 

Bisa cengengesan

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan rencana pengenaan baju tahananm kepada tersangka korupsi  itu bagian dari menciptaan efek jera bagi koruptor. Apalagi, selama ini perlakuan KPK sangat ringan kepada para tahanan.

 

Mereka masih bisa cengengesan di hadapan publik. Begitu pula ketika menghadiri persidangan, mereka dapat mengenakan pakaian mewah. Kini, setelah tahanan keluar sel mereka diwajibkan mengunakan baju KPK.

 

“Mau ibadah pun pakai baju tahanan. Nanti di ruang sidang mereka boleh lepas baju karena mereka merdeka memberi keterangan. Tapi sampai depan pintu pengadilan, harus pakai baju tahanan," jelas Bambang Sabtu lalu di Lokakarya Bersama Jurnalis di Tanjung Lesung, Banten.

 

Selain mengenakan baju tahanan, koruptor juga akan diborgol. Beberapa rencana juga tengah digodok mulai dari menurunkan koruptor di jalur umum ketika diturunkan dari pesawat hingga menghadirkan tersangka ataupun tahanan yang terjaring dalam operasi tangkap tangan

 

Hal tersebut dilakukan untuk memberikan ruang bagi media untuk menyorot para tersangka dari dekat. Seperti perlakuan yang sama bagi tersangka kasus narkoba dan terorisme. Mungkin,

Indonesia sedang mencontoh perlakuan Cina terhadap pelaku korupsi di negerinya.

 

Cina memang terkenal keras terhadap koruptor. Pelaku korupsi dihukum mati. Foto keluarganya disebarluaskan sehingga masyarakat mengenal siapa saja keluarga kejahatan luar biasa tersebut. Korupsi jadi aib sosial.

 

Tentu ada yang pesimis tindakan itu dapat menimbulkan efek jera, mengingat hukuman koruptor masih rendah. Selain itu, pemiskinan koruptor belum berjalan, sehingga timbul pemikiran tidak apa dihukum 2-3 tahun tapi hidup terjamin hingga tua. (Bsi) ([email protected])


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper