BANDUNG-Ternyata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pemilik CT Corporation Chairul Tanjung sudah bersahabat sejak lama. Lantas apa saja kesan pribadi Presiden SBY terhadap sosok CT?
Inilah lima kesan pribadi Presiden SBY yang dikemukakan saat memberikan sambutan pada Jamuan Makan Malam dan Peluncuran Buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong dalam rangka ulang tahun ke-50 CT di Trans Luxury Hotel, Bandung, Sabtu (30/6) malam:
1. CT pintar menjaga persahabatan, baik dengan temannya yang masih berkuasa maupun yang sudah tidak lagi berkuasa. "Dengan Pak Try, Pak Chairul masih bersahabat dengan baik," kata SBY.
2. CT dinilai profesional. SBY menyebut sosok Chairul selalu mengedepankan prinsip "Do the best" dan "Just to do his bests". Selalu melakukan yang terbaik. "Bukan sekadarnya, tetapi ingin meraih yang terbaik, dengan melakukan yang terbaik," tutur SBY.
3. CT keras dalam cita-cita dan keras dalam bekerja. Ia mampu memadukan kekuatan cita-cita dan pikiran dengan kerja keras. "Dan Pak Chairul sanggup mencapai cita-cita itu," kata SBY.
Presiden pun berkisah saat tahun 2008 merancang 100 Tahun Kebangkitan Nasional, dan ketemu dengan tagline baru: Indonesia bisa. Setelah itu bertemu lagi merancang masa depan Indonesia, SBY menjelaskan, yang antara lain keluar konsep Indonesia 2025 dan masterplan Indonesia 2025. "Itu semua menunjukkan Pak Chairul trully a man of ideas and a man of hardwork," SBY menyimpulkan.
4. CT pengusaha yang jenius dan handal. "Beliau berfikir besar dan berfikir mendahului. Think Big, think ahead of time. Ini paduan ideas, ideals dan hardwork. Ini yang mendasari pencapaian Pak Chairul," jelas SBY.
5. CT sebenarnya kritis. "Ini yang tidak diketahui publik. Pak Chairul mengkritik kalau saya kurang tepat, kurang bagus, dan saya dengar dengan seksama. Kadang kritiknya tajam, dan saya jelaskan, untuk hal-hal tertentu ada kompleksitas, dan Bung CT mengerti. Ini bagus. Pak Chairul mau mendengar penjelasan. Kalau mengkritik nggak mau mendengar, ini tidak bagus."
Lantas apa sisi yang kurang dari CT menurut SBY? Untuk urusan yang kurang-kurang ini, SBY merasa tidak punya bakat mengkritik atau menghujat.
"Saya tidak berani mengkritik atau menghujat kepada seseorang. Siapa tahu setelah saya mengkritik atau menghujat, ternyata saya lebih buruk dari dia...Jadi kekurangan Pak CT beliau sendirilah yang tahu," katanya.
Kesan pribadi SBY terhadap CT itu, seperti tergambar dalam buku biografinya, muncul lantaran Chairul besar sebagai pengusaha berangkat dari bawah dengan latar belakang keluarga sederhana. Bahkan dilukiskan, untuk membayar biaya studi tour Rp15.000 saat bersekolah di SMA, Chairul tidak mampu.
Sejak mahasiswa, CT sudah membiayai pendidikannya dengan memadukan seni entrepreneurial dalam dirinya, yang berkembang sampai sekarang. "Semua karena kerja keras dan berkat dari yang di atas," katanya.