Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPR BERSUBSIDI: Target penyaluran tahun ini sulit terealisasi

JAKARTA: Pengembang menilai Kementerian Perumahan Rakyat tidak akan bisa mengejar target penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi tahun ini meskipun telah merevisi target dan menaikkan harga rumah.Ketua Umum DPP Asosiasi Pengembang Perumahan

JAKARTA: Pengembang menilai Kementerian Perumahan Rakyat tidak akan bisa mengejar target penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi tahun ini meskipun telah merevisi target dan menaikkan harga rumah.Ketua Umum DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo menilai Kemenpera sudah terlambat melakukan revisi penyaluran FLPP pada tahun ini dari sebelumnya 600.000 unit menjadi 240.000 unit karena tinggal 6 bulan lagi dan realisasi saat ini kurang dari 5.000 unit."Realisasi FLPP per April kurang dari 5.000 unit, itupun merupakan produksi 2011 yang dibayarkan 2012 dan ini sudah masuk bulan ke-6. Kemenpera seperti akrobat dengan merevisi penyaluran FLPP hingga 60%, revisi kan biasanya 10% atau 20%," kata Eddy saat dihubungi Bisnis, Kamis, 31 Mei 2012.Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera Sri Hartoyo mengatakan perubahan target penyaluran FLPP tersebut karena baik demand dan supplay di lapangan sangat rendah. Selain itu, kemenpera terhambat oleh kekurangan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)."Kebutuhan rumah memang besar, tetapi tidak disertai dengan daya beli. Supplay yang disediakan pengembangpun terbatas sehingga Kemenpera akhirnya merevisi target penyaluran FLPP menjadi 240.000 unit hingga akhir tahun," kata Sri seusai rapat kerja dengan Komisi V DPR, tadi malam.Dia memaparkan 240.000 unit sebagai target FLPP tahun ini terdiri dari 239.000 unit rumah sejahtera tapak dan 1.000 unit rumah susun.Menurutnya alokasi dana FLPP sepanjang tahun ini sebesar Rp7,1 triliun yang berasal dari sisa FLPP tahun lalu Rp2,3 triliun, pengembalian pokok angsuran Rp70,2 miliar, dan alokasi DIPA 2012 sebesar Rp4,7 triliun. (ra)

 

 

BERITA LAINNYA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Deriz Syarief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper