SURABAYA : PT XL Axiata Tbk menggandeng Pemkot Surabaya mengembangkan wisata kuliner guna mendongkrak kunjungan wisatawan yang tahun ini dipatok tumbuh 15%.Kerja sama tersebut dikemas dalam program XL Surabaya Culinary Vaganza (SuCuVa). GM XL FMS East Adi Yuharman mengatakan untuk tahap pertama program pengembangan wisata kuliner ini melibatkan sedikitnya 37 restoran yang beroperasi di Surabaya.Dia berharap kedepan akan banyak lagi restoran yang bergabung karena potensi pengembangan wisata kuliner di Surabaya cukup besar. Berdasarkan catatan Dinas Pariwisata Surabaya tercatat 85 restoran besar yang beroperasi di kota Pahlawan. Jumlah tersebut belum termasuk restoran yang ada di dalam hotel berbintang dan pusat perbelanjaan."Target kami adalah mengajak pelanggan XL dari segala segmen untuk mendukung bisnis wisata kuliner ini dengan memanfaatkan fasilitas potongan harga," ungkapnya seusai peluncuran Surabaya Culinary Vaganza yang diresmikan Kepala Dinas Pariwisata Surabaya Wiwiek Widayati hari ini, 30 Mei 2012.Menurut Adi, potensi wisata kuliner telah menjadi barometer untuk menarik wisatawan mengunjungi kota metropolitan seperti Surabaya. "Kami mengemas program tersebut sekaligus sebagai kado Ulang Tahun Kota Surabaya ke-719 yang jatuh pada 31 Mei."Wiwiek menambahkan Pemkot optimistis akan mampu mendongkrak pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Surabaya sebesar 15% pada tahun ini. Per Maret 2012 angka kedatangan wisatawan asing yang datang ke Surabaya melalui pintu masuk Bandara Juanda tercatat Rp16.257 orang. Sementara kunjungan wistawan domestik tahun lalu tercatat 7 juta orang lebih."Tahun ini kami harap angka kunjungan wisatawan nusantara ini bisa naik menjadi 8 juta orang," ujarnya. Manager Management Service XL East Region, Martono menambahkan program seperti itu bukan hanya membantu Pemkot mendongkrak wisatawan tetapi juga untuk meningkatkan loyalitas pelanggan operator bersangkutan.Menurutnya ditengah persaingan bisnis telekomunikasi operator bukan hanya dituntut mendongkrak pelanggan tetapi juga harus bisa mempertahankan pelanggan yang sudah ada.Saat ini, tambahnya, tarif operator yang satu dengan yang lain tidak ada perbedaan signifikan. Bahkan, mulai bulan depan, pemerintah melarang operator telekomunikasi menggratiskan biaya short message service (SMS).Dengan begitu nilai tambah yang selama ini menjadi salah satu strategi untuk tetap menjaga loyalitas pelanggan menjadi berkurang. "Kami mesti mencari strategi lagi agar pelanggan mempunyai pengalaman berbeda ketika menggunakan XL."(mmh)
BACA JUGA:
Tender 3G molor, pemerintah bisa kena sanksi
Grasi Corby, apakah ada deal RI dengan Australia?
Sweeping software bajakan, BSA digugat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel