Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada krisis global, BANK DUNIA minta ketergantungan ekspor ditekan

JAKARTA: Bank Dunia mengimbau negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor dan mulai mencari sumber pertumbuhan baru. Pasalnya laju perekonomian global diprediksi terus melemah.Bert Hofman, Ekonom Utama Bank Dunia

JAKARTA: Bank Dunia mengimbau negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor dan mulai mencari sumber pertumbuhan baru. Pasalnya laju perekonomian global diprediksi terus melemah.Bert Hofman, Ekonom Utama Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia hanya akan di kisaran 7,6%, lebih rendah dari capaian 2011 yang sebesar 8,2%.“Melambatnya ekspansi di China diperkirakan akan berpengaruh pada pertumbuhan agregat di seluruh kawasan,” ujar Bert dalam konferensi video terkait East Asia Pacific Economic Update, Rabu.Menurut dia, apabila pertumbuhan ekonomi China melemah lebih cepat dari perkiraan, maka akan menjatuhkan harga komoditas dan membahayakan pertumbuhan ekspor di negara lain. Hal ini mirip dengan perlambatan ekonomi Asia pada 2011 yang terjadi karena pertumbuhan ekspor manufaktur melemah.Kendati demikian, konsumsi domestik dan investasi saat itu tetap kuat karena kebijakan moneter yang cukup longgar di beberapa negara. Pertumbuhan ekonomi Asia 2011 merosot 1,8% dari tahun sebelumnya yang mencapai 10%.Dia memaparkan krisis Eropa berpotensi membawa pengaruh negatif melalui mata rantai perdagangan dan jaringan keuangan. Lebih dari 40% ekspor kawasan Asia, katanya, ditujukan ke Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang. Sepertiga pendanaan proyek dan perdagangan di Asia juga berasal dari perbankan Eropa.Sejalan dengan menurunnya permintaan di Eropa, dia menyarankan negara Asia Timur dan Pasifik untuk mulai tidak hanya bertumpu pada ekspor, tetapi juga mengandalkan konsumsi domestik di negara masing-masing.Pamela Cox, Wakil Presiden Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik yakin konsumsi domestik bisa tumbuh dengan pesat melihat populasi Asia yang sangat tinggi dan munculnya kalangan middle class di kawasan tersebut.“Jumlah orang dengan pengeluaran US$2 per hari akan menurun sebanyak 24 juta pada 2012,” kata Pamela. (01/arh)

 

BERITA FINANSIAL PILIHAN:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper