MANADO: Mantan Wakil Presiden RI Jusul Kalla mengatakan, memimpin bisnis sangat beda dengan memimpin pemerintahan.
"Memimpin bisnis dibutuhkan cara pengambilan keputusan cepat dan prosesnya bisa berubah-ubah, sementara memimpin pemerintahan keputusannya membutuhkan pengambilan keputusan waktu panjang, tetapi prosesnya harus benar sesuai aturan berlaku," kata Jusuf Kalla ketika tampil sebagai pembicara utama Seminar Nasional "The Dancing Leader" dalam rangka HUT Smart FM Network ke-16 di Manado, Sulawesi Utara(Sulut), Senin 21 Mei 2012.
Kalla mengatakan dirinya sudah 30 tahun menjadi pemimpin bisnis dan pernah 10 tahun menjadi pemimpin pemerintahan, dan merasakan betapa bedanya menjadi pemimpin dalam bidang bisnis dan pemimpin pemerintahan.
"Bagi seorang pemimpin bisnis yang paling penting hasilnya jelas, jadi jual berapa dan berapa untungnya, dan guna mencapai keuntungan yang besar tersebut, maka proses yang diambil bisa berubah-ubah," kata Kalla.
Contohnya, cara menjual sesuatu produk, ketika menawarkan kepada konsumen dan ada yang tidak beli tunai maka pemimpin bisnis bisa menawarkan cara kredit, yang penting hasil terjual banyak.
Sementara bagi seorang pemimpin pemerintahan baik negara, provinsi, kabupaten/kota, instansi pemerintah, sekolah dan lainnya, kata Kalla, harus melakukan sesuai aturan yang sudah ditentukan.
"Prosedurnya harus tepat, tidak boleh dianggap salah, karena salah menjalankan prosedur bisa masuk penjara," kata Kalla.
Berapa banyak bupati/walikota yang terpaksa harus masuk penjara karena proses pengambilan keputusan dianggap salah tidak mengikuti aturan, karena itu pengambilan keputusan pemerintahan butuh waktu panjang dan jangan disamakan dengan memimpin bisnis.
Untuk pemimpin pemerintahan sendiri, kata Kalla, antar satu negara dengan negara lainnya bisa berbeda-beda, tetapi hasilnya tetap baik.
"Ada negara otoriter tetapi maju, ada yang pemimpin demokratis tetapi tidak maju, negara komunis tetapi maju seperti China dan Singapura semiotoritas dan tidak terlalu demokratis, tetapi maju karena pemimpinnya tegas dan mampu mempengaruhi masyarakatnya, jadi kemajuan suatu negara tergantung dari pemimpinnya bisa di dengar masyarakat," kata Kalla. (Antara/Bsi)
BERITA FINANSIAL PILIHAN REDAKSI:
- METRODATA ELECTRONICS Siapkan Right Issue
- PASAR SURAT UTANG: Investor Cenderung Wait & See
- Danareksa Investment Rilis RDPT Infrastruktur
- AKSI ALIBABA: Berniat Beli Sahamnya Dari Yahoo! Senilai US$7 Miliar
- HARGA EMAS: Pasar Keuangan Tertekan, Logam Mulia Melonjak
- TRANSAKSI AFILIASI: Adi Karya Pinjamkan APR Rp57,1 Miliar
TOPIK AKTUAL PILIHAN REDAKSI:
KASUS NARKOBA: Sabu-Sabu Di Sumut Banyak Berasal Dari Malaysia
ENGLISH NEWS:
- PALM OIL Climbs As Biggest Weekly Drop In 5 Months Lures Buyers
- PLN To Spend IDR2.54 Trillion For VILLAGE ELECTRICITY Program
- ARC Broadens Relationship With ANGLO AMERICAN In Indonesia
- MARKET OPENING: Index Fall 46.79 Point
- MARKET MOVING: BCA Eyes IDR4 Trillion Infrastructure Loans
- RUPIAH Advances Most In Two Weeks On CHINA Pledge
- JANGAN LEWATKAN> 5 Kanal TERPOPULER Bisnis.Com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel