Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DAERAH PERBATASAN: Proyek jalan di batas Kalbar-Sarawak segera dimulai

PONTIANAK: Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal memastikan jalan paralel di perbatasan Kalimantan Barat dengan Sarawak, Malaysia Timur, akan mulai dibangun tahun ini.

PONTIANAK: Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal memastikan jalan paralel di perbatasan Kalimantan Barat dengan Sarawak, Malaysia Timur, akan mulai dibangun tahun ini.

 

"Tahun ini akan dimulai dengan anggaran sekitar Rp350 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum," kata Deputi Bidang Pengembangan Daerah Khusus Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Suprayoga Hadi di Pontianak, Selasa, 22 Mei 2012.

 

Menurut dia, dana tersebut diambil dari sisa anggaran lebih yang ada di Kementerian PU tahun 2012.

 

Dia menambahkan, adanya pembangunan tersebut menjadi salah satu bentuk realisasi perhatian pemerintah untuk daerah perbatasan sebagai beranda negara.

 

Dalam membangun daerah perbatasan, lanjutnya  dibutuhkan kerja keras dan niat baik bersama serta kemauan yang kuat.

 

Dia mencontohkan, ada 29 kementerian maupun lembaga yang terlibat dalam membangun kawasan perbatasan.

 

"Jadi, kalau dikumpulkan semua, ada sekitar 75 pejabat eselon I yang terlibat. Ini sangat tidak mungkin," katanya.

 

Suprayoga mengatakan, adanya Badan Nasional Pengelola Perbatasan diharapkan akan mempermudah koordinasi dengan pihak yang terlibat dalam pembangunan di perbatasan.

 

Sejak lama

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak Eddy Suratman mengatakan sudah sejak lama usulan untuk jalan perbatasan diajukan.

 

"Sejak 5 tahun terakhir, kajian perbatasan sudah dilakukan secara matang. Baik perguruan tinggi, Bappenas, pemprov maupun Bappeda," kata Eddy yang disertasinya tentang perbatasan itu.

 

Dia mengatakan ada lima pusat pembangunan perbatasan yang direkomendasikan untuk dibangun di Kalbar.

 

Eddy juga sudah menghitung berapa potensi pertumbuhan ekonomi kalau pusat pembangunan perbatasan itu terwujud.

 

"Potensi pertumbuhan ekonomi bisa 5,34 persen. Ini lebih tinggi dibanding perbatasan di Eropa yang dibangun mulai 25 tahun lalu," katanya.

 

Dia mengajukan solusi lain untuk membangun perbatasan yakni dengan membentuk daerah otonom baru.

 

"Bisa dibuat kabupaten persiapan di perbatasan seperti di Badau, Aruk, Jagoi Babang dan lainnya. Karena relatif lebih mudah dibanding kalau membentuk kabupaten baru.”

 

Eddy mengaku gembira karena Gubernur Kalbar Cornelis juga telah merekomendasikan pembentukan kabupaten persiapan di perbatasan Kalbar. (Antara/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper