Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS PROPERTI: Pasar Asia Pasifik melambat

JAKARTA: Konsultan properti Jones Lang LaSalle melaporkan pasar properti di Asia Pasifik pada kuartal I/2012 melambat sejalan dengan aktivitas bisnis dan investasi global yang juga melemah di awal tahun ini.Jane Murray, Kepala Jones Lang LaSalle Asia

JAKARTA: Konsultan properti Jones Lang LaSalle melaporkan pasar properti di Asia Pasifik pada kuartal I/2012 melambat sejalan dengan aktivitas bisnis dan investasi global yang juga melemah di awal tahun ini.Jane Murray, Kepala Jones Lang LaSalle Asia Pasifik, mengungkapkan ketidakpastian ekonomi global membuat para investor menahan laju ekspansi sehingga permintaan ruang perkantoran baru maupun ruang ritel menurun."Tarif sewa kantor dan ruang ritel  serta nilai investasi modal masih meningkat di sebagian besar pasar meskipun pertumbuhan seluruhnya pada umumnya," katanya dalam riset terbarunya Pasar Properti Asia pasifik Kuartal I/2012 yang diterima Bisnis, Senin, 21 Mei 2012.Padahal sepanjang 2011 lalu, merupakan rekor pertumbuhan properti di Asia Pasifik terutama sektor perkantoran yang menunjukkan tren peningkatan tarif sewa.Di sektor perkantoran, ada sekitar 0,8 juta meter persegi ruang kantor kelas A yang masuk pasar pada kuartal I/2012. Dari jumlah itu, sekitar 40% dipasok oleh gedung-gedung di India, dan sebagian dari China.Namun, penyerapan atau permintaan ruang kantor baru justru turun 50% jika dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy) maupun dibandikan kuartal sebelumnya (QoQ). Penyerapan ruang kantor baru tercatat hanya 0,6 juta meter persegi.

"Penyewa lebih hati-hati mengambil kantor kantor baru, tarif sewa umumnya stabil. Pemilik gedung mengandalkan penyewa-penyewa dari perusahaan domestik," katanya.Di sektor ritel, permintaan ruang baru tetap kuat terutama di kota-kota inti China.Peritel internasional jenis fesyen, produk mewah serta makanan dan minuman (food and beverage) tetap aktif mencari ruang-ruang ritel baru di kota-kota besar China, kecuali Shanghai.Properti ritel di Jakarta dan Manila juga menggeliat, namun sebagian besar di wilayah lainnya tetap datar. Hong Kong terus menunjukkan pertumbuhan sewa triwulanan yang cukup kuat, naik 4% dari kuartal sebelumnya ditengah persaingan yang ketat.Sebagian besar pasar, kecuali Singapura diperkirakan akan menunjukkan kenaikan tarif sewa pada kuartal berikutnya.   (ra)

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper