Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

 

JOMBANG: Sedikitnya 30% lahan tebu rakyat atau 4.000 hektare di Kab. Jombang, Jawa Timur, tahun ini dikelola koperasi unit desa (KUD), menyusul kian menguatnya daya saing lembaga perkoperasian tersebut menghadapi pelaku bisnis pertebuan swasta.

 

Kalangan KUD memperoleh kucuran kredit bank untuk biaya garap tebu, dengan jaminan/agunan dari kalangan pabrik gula. Sedangkan hasil tebangan komoditas itu dipasok ke pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara X yakni Pabrik Gula Tjoekir, Djombang Baru dan Gempol Krep.

 

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Dinkop dan UMKM) Kab. Jombang Sunarto menyebutkan sebagian dari 27 KUD yang beroperasi di wilayah tersebut sejak beberapa tahun terakhir kembali menangani pembudidayaan dan tebang angkut tebu.

 

Menurut dia, kepercayaan pihak bank terhadap KUD –khususnya KUD di Jombang- meningkat, sehingga lembaga perkoperasian tersebut bisa mendanai petani sekaligus menyalurkan pupuk untuk tanaman tebu.

 

“Areal tanaman tebu yang ditangani KUD terus meluas, dan dalam musim tanam 2011 – 2012 mencapai 4.000 hektare atau 30% dari total areal tebu rakyat di wilayah kami seluas 12.500 hektare,” tutur Sunarto kepada Bisnis, hari ini, Senin 21 Mei 2012.

 

Kegiatan tersebut pada masa Orde Baru merupakan unit usaha utama KUD melalui fasilitasi kucuran kredit dari pemerintah yang diwujudkan program tebu rakyat intensifikasi (TRI). Kemudian banyak KUD tidak mampu menangani kegiatan pertebuan, setelah dihentikannya fasilitas dari pemerintah.

 

Zainal Arifin, Sekretaris KUD Sumber Agung, Kec. Bareng, Kab. Jombang, menyebutkan dalam musim tanam tebu 2011 – 2012 KUD tersebut mengelola areal tanaman tersebut seluas 467 hektare, melalui kucuran dana kredit dari Bank BRI senilai Rp1,3 miliar. Sebagai avalis atas pinjaman tersebut adalah Pabrik Gula Tjoekir milik PTPN X di Jombang.

 

Dana tersebut, lanjut dia, dikucurkan kepada petani untuk biaya garap, sekaligus pengadaan pupuk ZA, phonska dan organik. Pihak KUD memperoleh fee Rp50 per kg pupuk, selain fee 1% dari ongkos tebang angkut tebu yang ditangani kelompok tani anggota koperasi tersebut.

 

“Petani saat ini mulai melakukan penebangan tebu dan dipasok ke PG Tjoekir. Kami dalam musim tanam tebu 2012 – 2013 akan memperluas pengelolaan tanaman tebu 1.000 hektare lebih,” tutur Zainal.

 

Unit usaha lainnya yang ditangani KUD Sumber Agung yang beranggotakan 1.563 petani mencakup simpan pinjam, penggilingan padi, kios pupuk, jasa pembayaran listrik PLN.(msb)

 

BERITA MARKET PILIHAN REDAKSI:

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Adam A Chevny

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper