Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERINGATAN PANCASILA: Situs Bung Karno di Ende dipugar

JAKARTA:  Situs Bung Karno di Ende,  Nusa Tenggara Timur mulai dipugar dan ditargetkan rampung pada 1 Juni 2013 mendatang, atau bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila.

JAKARTA:  Situs Bung Karno di Ende,  Nusa Tenggara Timur mulai dipugar dan ditargetkan rampung pada 1 Juni 2013 mendatang, atau bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila.

 

Dalam laman resmi wapres disebutkan peresmian pemugaran situs Bung Karno itu rencananya akan dilakukan Wakil Presiden Boediono.

 

"Bila berjalan sesuai rencana, maka pemugaran  lokasi bersejarah ini akan selesai pada 1 Juni 2013 dan siap diresmikan Wakil Presiden Boediono," tulis laman resmi wapres yang dipublikasikan, hari ini, Minggu 20 Mei 2012.

 

Soekarno  diasingkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada 1934-1938  dari pulau Jawa karena aktivitas politiknya bersama Partai Nasional Indonesia.

 

Selama pengasingan, Bung Karno justru merumuskan lima butir Pancasila. Rumusan itu  kemudian menjadi bahan pidato  pada 1 Juni 1945 yang akhirnya diperingati menjadi hari lahir Pancasila.

 

Saat Bisnis mengunjungi situs Bung Karno pada akhir 2010 lalu, ada dua tempat utama yang dilestarikan yaitu kediaman pribadi dan taman perenungan.

 

Saat itu, kondisi keduanya memang memprihatinkan karena kurang terurus. Ada sebuah patung namun tidak mirip dengan sosok Bung Karno. Patung terletak di taman perenungan yang biasa digunakan untuk semedi.

 

Kondisi ini juga yang mendasari Boediono untuk menginisiasi melakukan pemugaran situs bersejarah itu.

 

Boediono pertama kali mengunjungi situs tersebut pada 2009, dan kunjungan kedua pada akhir 2010.

 

Bentuk yayasan

Pada kunjungan kedua itu, Wapres mencanangkan pemugaran situs tersebut dan membentuk Yayasan Ende Flores.

 

Yayasan ini kemudian merancang model dan desain pemugaran hingga aktivitas yang akan diisi jika situs tersebut sudah jadi, termasuk menggalang dana.

 

“Tujuan merenovasi situs Bung Karno di Ende adalah untuk membuat ikatan batin antara Ende dan Republik Indonesia, antara satu generasi dengan generasi yang akan datang,” ujarnya kala itu.

 

Jejak perjalanan Soekarno di Ende memang patut dicatat sebagai bagian penting dari sejarah bangsa Indonesia.

 

Bung Karno merumuskan lima butir Pancasila melalui perenungan panjang di kota kecil yang saat itu hanya berpenduduk 5.000 orang. Ende merupakan salah satu kabupaten yang berada tepat di tengah Pulau Flores.

 

Soekarno kemudian menyebutnya Pulau Bunga meskipun tidak banyak dijumpai bunga di pulau ini.

 

Saat diasingkan itulah, Soekarno mempunyai banyak waktu untuk merenungkan konsep Indonesia ke depan.

 

Warga Ende mempercayai bahwa Soekarno sering merenung di sebuah taman yang menghadap pantai yang ada di pusat kota. Taman ini yang akan menjadi objek pemugaran.

 

Rumah Soekarno

Selain taman perenungan, situs lain yang akan diperbaiki kondisinya adalah rumah tempat Soekarno sekeluarga tinggal selama pengasingan.

 

Rumah ini memang sudah dilestarikan namun pentaannya kurang baik. Bentuk rumah itu masih utuh, hanya tidak ditata dengan baik.

 

Di rumah itu ada beberapa koleksi peralatan yang dipakai Soekarno sekeluarga seperti ranjang, lemari, gantungan pakian, 12 foto keluarga, dan lukisan karya Soekarno berjudul Pura Bali.

 

Koleksi lainnya berupa piring hias, tongkat, pulpen, biola besar, setrika besi juga masih ada. Sayang, koleksi itu ditempatkan begitu saja di rumah pengasingan.

 

Renovasi akan memperbaiki penempatan barang koleksi itu agar lebih menarik dan rapi. Rumah pengasingan Bung Karno itu berada di perkampungan penduduk, tepatnya di Jalan Perwira.

 

Rencana renovasi itu memang tidak mengubah bentuk aslinya. Pemerintah akan menata ulang lebih modern sehingga dapat menarik wisatawan domestik dan mancanegara.

 

Lokasi bersejarah lain adalah adalah gedung Imakulata. Ini merupakan tempat bagi Soekarno dan warga Ende melakukan pementasan drama teater atau tonil.

 

Selama di asingkan 4 tahun, Seokarno menyalurkan bakat seninya dengan menyusun naskah drama sambil mengobarkan semangat perjuangan.

 

Grup tonil yang terdiri dari sejumlah pengikutnya diberinama Klub Kelimutu, nama sebuah danau triwarna di wilayah Ende.

 

Ada 13 naskah tonil yang di buat Soekarno. Diantaranya naskah yang terkenal adalah Dokter Syaitan. (Foto: Life Magazine) (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper