JAKARTA: Pemerintah didesak menghapus sertifikasi guru karena pada kenyataannya tidak membuat kualitas mengjara para guru meningkat.
Agus Purwadi, seorang guru swasta di Yogyakarta, mengatakan sertifikasi guru di Indonesia hanya pemborosan saja, karena anak didik juga tidak makin meningkat pembelajarannya sehingga hanya memboroskan keuangan negara.
"Kenyataannya, pemberlakuan sertifikasi itu malah membuat para guru sikut-sikutan untuk mendapatkan jam pelajaran lebih banyak lagi sehingga kualitas mengajarnya pasti menurun," tegasnya kepada Bisnis hari ini.
Sertifikasi guru, juga kini menjadi obyek empuk Dinas Pendidikan di daerah untuk menakut-nakuti guru dan merogoh kocek guru dengan dalih sosialisasi guru berbiaya Rp 250 ribu-Rp 500 ribu/ orang.
Menurut Agus, program sertifikasi guru misalnya, sudah melenceng dari tujuan awalnya.
Seperti diketahui, Sertifikasi dan Penilaian Kinerja (PK) guru kini mengalami perubahan proses yang diklaim untuk memudahkan mereka meningkatkan kinerja dan profesionalitas.Namun, menurut Agus, bukan profesionalitas yang didapat, kualitas mengajarnya hanya segitu saja bahkan menurun seiring jam mengajar yang bertambah.
Agus juga menyoroti masalah Block Grand yang sering tidak tepat sasaran. "Sekolah saya saja APBS nya mencapai puluhan miliar tetap dapat block grand. Ini salah kaprah, mending dikasih saja ke sekolah yang membutuhkannya," tegasnya.
Mendikbud Muhammad Nuh enggan menjawab pertanyaan bisnis seputar sertifikasi guru dan block grand kepada Bisnis.(api)
TOPIK AKTUAL:
ARTIKEL LAINNYA:
ENGLISH NEWS:
- Euro Touches 4-Month Low
- China May Surpass India As Biggest GOLD MARKET
- EQUITY MARKETS: Canada Pension Posts 6.6% Return On Real Estate
- JOBLESS CLAIMS In U.S. Were Unchanged
- BANK OF ENGLAND Downgrades UK Growth Forecast
+ JANGAN LEWATKAN> 5 Kanal TERPOPULER Bisnis.com