Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korut bantah tekuk sinyal GPS sipil Korsel

JAKARTA: Pyongyang membantah tuduhan bahwa negara itu membuat macet sistem penunjuk lokasi yang menyebabkan gangguan sistem navigasi penerbangan atau pelayaran sipil di Korea Selatan.Seperti dikutip dari televisi publik Jepang NHK hari ini mengutip kantor

JAKARTA: Pyongyang membantah tuduhan bahwa negara itu membuat macet sistem penunjuk lokasi yang menyebabkan gangguan sistem navigasi penerbangan atau pelayaran sipil di Korea Selatan.Seperti dikutip dari televisi publik Jepang NHK hari ini mengutip kantor berita resmi Korea Utara, KCNA juru bicara kementerian telekomunikasi Korut telah menolak tuduhan yang dibuat oleh Seoul.Korea Selatan menuding tetangganya Korut membuat macet sinyal sistem penunjuk lokasi (GPS) antara akhir April dan pertengahan Mei yang menyebabkan gangguan penerbangan ke dan dari Incheon Korsel dan bandara Gimpo dan untuk kapal di Laut Kuning.Korut balik menuding Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak dan pemerintahannya sengaja membuat tuduhan ngawur terhadap Korut untuk menutupi ketidakbecusan mereka.Tudingan Korut memiliki kemampuan menekuk GPS yang merupakan ciptaan Amerika Serikat sebetulnya sudah terjadi sejak tahun lalu. Tak tanggung-tanggung sebuah pesawat pengintai milik AS RC-7B Crazy Hawk.Seperti dikutip dari laman defensetech mengutip koran Chosun Ilbo RC-7B Crazy Hawk milik AL AS terpaksa melakukan pendaratan darurat pada Maret, 2011 setelah data GPS mereka bekerja ngawur disambar gelombang pengacau dari Haeju dan Kaesong di Korea Utara.Saat itu jamming sinyal yang juga mengganggu perangkat GPS kapal patroli pantai dan kapal cepat dari Korea Selatan Angkatan Laut tak hanya itu pesawat sipil di area Gimpo juga terpengaruh.Korut disebutkan mengembangkan perangkat jamming yang mampu mengganggu sinyal dengan radius lebih dari 100 km. Padahal RC-7B Crazy Hawk sebagai pesawat yang mampu terbang rendah menghindari sapuan radar.GPS buatan Amerika Serikat yang memiliki tingkat kesalahan hingga 20 meter saat pengguna mencari lokasi kini memang mendapat saingan dari sistem yang diciptakan negara-negara lain seperti Glonass (Rusia) dan Galileo (Eropa).Sementara China—disebut-sebut dimanfaatkan Korut—menciptakan Beidou. Sistem ini diklaim dapat memberikan informasi lokasi dengan tingkat akurasi yang cukup mumpuni, yakni hingga 10 meter. Tidak hanya itu, sistem Beidou juga diklaim memiliki kecepatan hingga 0,02 meter per detik. Dengan begitu, pengguna dapat dengan mudah mencari obyek yang diinginkan hanya dalam waktu kurang lebih 0,02 sepersejuta detik.(api)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tusrisep

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper