APARTEMEN MALAYSIA: SP SETIA tawarkan 30 unit Vogue Suites

JAKARTA: SP Setia Bhd, pengembang superblok KL Eco City, di Kuala Lumpur, Malaysia, menawarkan 30 full-furnished unit apartemen Vogue Suites One pada calon konsumen di Indonesia.

Richard Ong, Executive Vice President Director SP Setia Bhd, mengatakan tawaran ini merupakan tindak lanjut setelah pengembang tersebut membuka kantor perwakilannya di Jakarta belum lama ini.

“Setelah kami membuka kantor perwakilan di Jakarta, ternyata respon dari orang Indonesia terhadap properti Malaysia cukup bagus, terutama apartemen. Maka dari itu kami tawarkan proyek terbaru kami ke sini,” ujarnya di sela pameran Vogue Suites One, Sabtu 12 Mei 2012.

Ong menilai Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial, sebab selain memiliki lokasi yang berdekatan, dalam beberapa tahun terakhir ekonominya menggeliat dan banyak dari warga Indonesia yang memiliki bisnis maupun menempuh pendidikan di Malaysia.

Dalam pamerannya di Jakarta, SP Setia mengalokasikan 30 unit dan kemungkinan ditambah sesuai respon pasar. Pengembang tersebut juga menggandeng bank asal Malaysia, Maybank, untuk menjelaskan seluk beluk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di negeri jiran itu.

Menurut estimasi Ong, pertumbuhan harga properti di kawasan KL Eco City tiap tahunnya berkisar 15%-20%, dan jika disewakan, maka imbal hasil (yield) yang bisa didapatkan sekitar 7% per tahun.

Malaysia juga memiliki regulasi yang memberikan leasehold (hak pakai) bagi warga asing untuk apartemen selama 99 tahun.

Vogue Suites One merupakan apartemen dalam lingkup superblok KL Eco City, 8 km dari sentra bisnis Kuala Lumpur, Malaysia. Saat ini, 70% dari total 708 unit yang dimiliki apartemen 60 lantai itu telah terjual.

Harga yang ditawarkan per unitnya mulai dari RM700.000 atau sekitar US$227.000 hingga RM1,4 juta atau US$455.000. Investasi yang dikucurkan SP Setia untuk apartemen seluas 590.000 kaki persegi atau 54.812 m2 mencapai RM700 juta, setara dengan US$200 juta.

“Kami juga menawarkan jasa manajemen properti jika si pemilik apartemen berniat menyewakan unitnya, tentunya dengan biaya yang tidak terlalu besar jika dibandingkan bolak-balik mengurus sendiri dari Indonesia,” terangnya.

Rencananya, pembangunan KL Eco City tahap I yang mencakup Vogue Suites One dan sejumlah gedung perkantoran selesai dalam jangka waktu 4-5 tahun mendatang, atau sekitar 2016. Total pembangunan superblok itu sendiri memakan waktu sekitar 10 tahun.

SP Setia menyiapkan dana sebesar RM6 miliar atau kurang lebih setara dengan US$2 miliar untuk seluruh pembangunan KL Eco City. Total luas lahan superblok itu mencapai 25 acre atau sekitar 10 hektare.

Sebelumnya, Rusmin Lawin, Sekretaris Jenderal Federasi Real Estate Internasional (FIABCI) regional Asia Pasifik, mengatakan tren minat konsumen Indonesia terhadap property di Malaysia belum bisa dibilang naik atau turun.

“Namun, dengan semakin tingginya harga dan perubahan regulasi pajak stamp duty untuk warga asing di Singapura, ada peluang orang Indonesia menggeser minatnya ke Malaysia,” katanya.

Rusmin menambahkan, pasar bagi konsumen asing untuk property di Malaysia masih cukup besar, sementara minatnya belum terlalu tinggi.

“Foreign buyers Cuma menyumbang 6% dari total pasar property Malaysia, dari jumlah tersebut Indonesia berkontribusi sekitar 20%,” jelasnya.

Konsumen asal Singapura masih mendominasi dengan sumbangan sebesar 30%, sedangkan sisanya berasal dari Timur Tengah, China, Inggris, Jepang dan Korea. (24/Bsi)