Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRAGEDI SUKHOI: Aneh kenapa pesawat turun 6.000 ft, padahal ketinggian gunung 7.000 ft

JAKARTA: Pengamat multimedia Roy Suryo mengungkapkan hal yang paling krusial yang harus di check dalam kasus tragedi Sukhoi di seputaran Gunung Salak ini adalah isi rekaman terakhir pilot SSJ-100 tersebut dengan ATC Bandara Soekarno-Hatta.

JAKARTA: Pengamat multimedia Roy Suryo mengungkapkan hal yang paling krusial yang harus di check dalam kasus tragedi Sukhoi di seputaran Gunung Salak ini adalah isi rekaman terakhir pilot SSJ-100 tersebut dengan ATC Bandara Soekarno-Hatta.

 

"Mengapa turun ke 6.000 ft dan kenapa 2 ELT/ELBA yang seharusnya otomatis langsung ber5fungsi ketika ada crash atau sesuatu yang terjaditidak bisa dimonitor oleh Singapura/Indonesia/Australia? Apakah ada sesuatu sebelum akhirnya kehilangan kontak?"

 

Menurut dia, selain ELT/ELBA tidak berfungsi pasca crash, sebelumnyakenapa GPWS (ground proximity warning system) SSJ-100 ini tidak aktif? 

 

"KNKT perlu cek semua ini, karena kalaupun ketika meminta izin turun dari ketinggian 10.000 ft ke 6.000 ft, ini sangat rawan karena ketinggian pegunungan Salak adalah 7.000 ft dan ini belum dijawab ATC Bandara Soekarno-Hatta, belum lagi ada kesalahan prosedural di mana manifes asli bisa terbawa crew dalam p-esawat," tuturnya.(api)

 

BACA JUGA:

>>Jangan Wait & See, Kejarlah Dolar & Obligasi

>>Sampoerna serious on bank business

>>BI Tak Bisa Mediasi Bos Femina vs Citibank Gara-Gara Potensi Keuntungan

>> SUKHOI CRASH: Police to identify victim's family to match with bodies

10 ARTIKEL PILIHAN Hari Ini

 5 Kanal TERPOPULER Bisnis.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper