JAKARTA: Ketua DPP Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan Indonesia membutuhkan sistem kepartaian yang lebih sederhana untuk memperkuat sistem pemerintahan presidensial."Dalam sistem presidensial sebenarnya tidak butuh banyak partai karena presiden dipilih rakyat," katanya dalam acara dialog hari ini, Rabu, 9 Mei 2012.Menurutnya, idealnya lima sampai enam partai politik sudah bisa mewakili semua elemen masyarakat. Pasalnya, dalam sejarah politik Indonesia parpol selalu mewakili pandangan ideologi, agama, atau nasionalisme.Dia mengatakan berbeda dari negara lain, di Indonesia, ada dua kekuatan nasionalisme, yakni terbuka dan eksklusif dari perspektif sosial. Lalu ada Islam modern dan tradisional."Itu paling tidak memunculkan empat partai. Karena masyarakat kita majemuk, mungkin ada kelompok yang tidak mau masuk ke kelompok itu. Jadi mungkin ada tambahan satu atau dua," jelasnya.Akbar menjelaskan penyederhanaan partai bisa dilakukan dengan berbagai cara termasuk di antaranya dengan sistem ambang batas parlemen. Dengan demikian hanya partai yang mempunyai keterwakilan cukup yang bisa menduduki kursi parlemen.Pada bagian lain, politisi senior tersebut mengatakan partai politik harus bisa membaca situasi dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Partai Golkar juga beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di negeri ini, termasuk reformasi yang terjadi 1998-1999."Kami harus melakukan apa yang disebut adaptasi, bukan kompromi. Kami harus menyesuaikan diri dengan situasi obyektif agar kepentingan subyektif kami masih bisa jalan," kata Akbar. (tw)
AKBAR TANDJUNG: Sistem partai harus lebih sederhana
JAKARTA: Ketua DPP Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan Indonesia membutuhkan sistem kepartaian yang lebih sederhana untuk memperkuat sistem pemerintahan presidensial.Dalam sistem presidensial sebenarnya tidak butuh banyak partai karena presiden
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : M. Syahran W. Lubis
Editor : Nadya Kurnia
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
