Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Wakil Ketua DPR  Priyo Budi Santoso mengusulkan perlunya pembatasan calon presiden  pada pilpres 2014 mengingat selama ini belum ada aturan yang tegas soal tersebut. 
 
Menurutnya, pembatasan jumlah calon presiden (presidential threshold) bisa dilakukan kalau semua fraksi sepakat untuk membahasnya di DPR.  Dia khawatir kalau jumlah calon presiden (capres) tidak dibatasi maka akan muncul ribuan capres yang bisa menimbulkan kerepotan tersendiri.
 
"Saya menghormati berbagai pandangan terhadap perlu tidaknya presidential threshold mengenai pemilihan presiden yang akan datang. Pendapat yang berkembang dari berbagai rekan kami itu tidak salah," kata Priyo di Gedung DPR hari ini.
 
Berbagai masukan tersebut, ujarnya, akan menjadi bahan pertimbangan dalam memutuskan mengenai ketentuan capres. 
 
Namun demikian, ada tidaknya ketentuan presidential threshold, kata Priyo, perlu ada persyaratan capres. Pasalnya, jika tidak dibatasi atau dibebaskan, maka hal itu akan menyusahkan semua pihak.
 
"Kalau nanti tidak ada presidential threshold, caranya bagaimana. Apakah semua orang boleh mencalonkan atau apakah hanya partai politik yang lolos di parlemen atau dengan cara apa," ujarnya. 
 
Selain itu, kalau capres sama sekali dibebaskan maka hal tersebut juga tidak baik, ujarnya. Oleh karena itu, perlu ada persyaratan untuk pengajuan diri sebagai capres, ujarnya menambahkan. 
 
Terkait capres dari Golkar, lebih jauh Ketua DPP Partai Golkar tersebut mengaku senang karena Ketua Umum Aburizal Bakrie (Ical) dan Ketua Dewan Pertimbangan, Akbar Tandjung akhirnya bisa melakukan pertemuan. Pertemuan itu bertujuan untuk membahas masalah capres dari partai tersebut. 
 
Sebelumnya Akbar menyatakan bahwa capres dari Golkar akan ditentukan berdasarkan hasil survei. Sementara Rakornas Partai Golkar menetapkan Ical sebagai capres.
 
"Saya sangat senang dengan adanya pertemuan itu. Semua tokoh akan hadir. Dan kami semua berharap, semua bisa dibicarakan dengan baik untuk mengadakan konsolidasi dan pembicaraan dengan lebih tenang, dan setengah kamar, ujar Priyo. Akan tetapi Priyo mengingatkan bahwa pertemuan itu tidak dalam arti untuk konsumsi publik.
 
Menurut Priyo, pertemuan antara pengurus DPP dan Dewan Pertimbangan itu adalah langkah yang baik. Sebab, sejarah Partai Golkar mampu mengelola setiap perbedaan pandangan. "Insya Allah bisa diselesaikan dengan baik," ujarnya. 
 
Namun Priyo mengaku tidak tahu apakah Akbar akan menyampaikan restu atau tidak kepada Ical sebagai capres dalam pertemuan tersebut. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper