Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOMODITAS NANAS: Koperasi didorong manfaatkan masa panen

 

 

SURABAYA: Koperasi berpeluang menangani agribisnis nanas melalui pemanfaatan hasil panen komoditas tersebut di Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang mencapai sedikitnya 260.000 ton per musim panen.
 
Ketua Konsorsium Nanas Jawa Timur Hendro Pujiastoko menyebutkan Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar merupakan sentra budidaya nanas di Jatim. Potensi areal pertanamannya seluas 3.250 hektare (Kab. Kediri 2.750 ha dan Kab. Blitar 500 ha) di lahan milik petani serta Perum Perhutani.
 
Menurut dia, volume panen nanas di kawasan tersebut selama ini  sekitar 40 ton–50 ton per hektar (1 hektare = 40.000 bibit) berupa nanas varietas Queen, dalam jangka pertanaman 1,5 tahun. Pemasarannya melalui tengkulak dalam bentuk buah segar ke berbagai daerah, dengan harga jual Rp1.250–Rp1.500 per buah.
 
Sementara Pemkab Kediri sejak awal tahun ini merintis pembudidayaan nanas varietas Smooth Cayeen yang mampu menghasilkan panen 80 ton – 100 ton per hektare, dengan harga jual dua kali lebih tinggi dibandingkan nanas Queen. Areal yang dimanfaatkan seluas 6 hektare di Kec. Ngancar, Kab. Kediri, melalui program Agribusiness Development Centre (ADC).
 
“Berdasarkan penelitian dari pihak Institut Pertanian Bogor (IPB), lahan di Kab. Kediri dan Kab. Blitar cocok bagi budidaya nanas Smooth Cayeen, maka produksinya itu kelak bisa melimpah sedikitnya 260.000 ton per musim panen manakala petani beralih ke jenis nanas tersebut,” ujarnya kepada Bisnis hari ini.
 
Hendro menambahkan tingginya volume panen nanas memberikan peluang bisnis bagi koperasi untuk memasarkan komoditas tersebut ke pasar internasional. Soalnya, nanas Smooth Cayeen dibutuhkan pasar Singapura maupun negara-negara Timur Tengah.
 
“Yang penting, koperasi mampu menangani pasca panen a.l. menyiapkian cold storage agar kualitasnya sesuai prasyarat konsumen asing,” tuturnya.
 
Sebelumnya, Prajoko, Sekretaris Koperasi Unit Desa Karya Bhakti Kecamatan  Ngancar, Kab. Kediri,  mengakui hasil panen nanas di kawasan tersebut merupakan potensi bisnis yang layak ditangani koperasi, tetapi rata-rata koperasi di kabupaten tersebut terkendala permodalan.
 
“Kami kini menggeluti 8 unit usaha, dan berminat mengembangkan bisnis nanas dengan mengupayakan akses dana kredit dari bank,” ujarnya kepada Bisnis.
 
Koperasi Pertanian Langgeng Mulyo di Ngancar, Kab. Kediri, juga belum menggeluti bisnis nanas, dan masih memasarkan aneka jenis sayuran antar daerah.
 
“Kami juga tertarik mengembangkan pertanaman nanas Smooth Cayeen, dan kini mulai membudidayakan komoditas tersebut,” papar Ahmad Basuki, Ketua Kopertan Langgeng Mulyo, awal pekan ini. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Adam A Chevny

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper