Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUMAH BAMBU: Tahan gempa

Banyak orang yang menganggap sepele terhadap bambu karena di samping harganya murah, bahannya pun mudah didapat.Akan tetapi, tidak banyak orang yang menyadari bahwa dari bahan bambu bisa dibuat berbagai benda kebutuhan sehari-hari mulai dari kipas, peralatan

Banyak orang yang menganggap sepele terhadap bambu karena di samping harganya murah, bahannya pun mudah didapat.Akan tetapi, tidak banyak orang yang menyadari bahwa dari bahan bambu bisa dibuat berbagai benda kebutuhan sehari-hari mulai dari kipas, peralatan masak, tangga, rakit, mebel seperti kursi, meja, tempat tidur sampai rumah atau bangunan besar.Enviromental Bamboo Foundation dan Popo Danes Architect baru-baru ini menyelenggarakan workshop arsitektur bambu dengan menghadirkan Simon Velez, pelopor penggunaan bambu dalam arsitektur modern asal Kolombia di Bali. Sampai saat ini, Velez telah mendesain bangunan bambu di Jerman, Prancis, Amerika Serikat, Brasil, Meksiko, China, Jamaika, Kolombia, Panama, Ekuador, dan India.Arsitek asal Kolombia itu menciptakan sistem penyambungan (joinery system) yang memanfaatkan bambu sebagai sebuah elemen struktur permanen dalam struktur bangunan komersial maupun residensial. Karya Velez di antaranya gereja ukuran besar yang terbuat dari bambu di Kolumbia.Di Indonesia ada tokoh bambu bernama Jatnika Nanggamiharja. Jatnika juga dikenal sebagai pendiri dan Ketua Harian Yayasan Bambu Indonesia yang berdiri pada 1995 di Cibinong, Bogor.Di Cibinong, Jatnika ditemani sedikitnya 15 perajin bambu yang setiap hari membuat berbagai benda dari bamboo,  termasuk perancangan rumah bambu. Bagaimana daya tahan bambu untuk rumah?Hal itu dapat di lihat dari karya Jatnika di di Bekasi, Di daerah ini   ada rumah  buatan  Jatnika yang sudah berumur 27 tahun  tetapi masih tetap bagus. Bahkan, menurut dia,  ada rumah bambu di Bali kini berusianya 125 tahun dan  di Gunung Salak  telah  berumur lebih dari 100 tahun."Saya kasih garansi rata-rata buatan saya di atas 20 tahun tahun dan antigempa," paparnya.3.000 RumahJatnika  sampai saat ini sudah membangun lebih dari  3.000 rumah bambu di berbagai kota di Indonesia, termasuk di Malaysia. Tak hanya rumah, dia juga membangun mesjid dan pertokoan dari bambu.Dinding rumah bambu lebih memungkinkan terjadinya sirkulasi udara. Hal itu disebabkan terdapat celah-celah pada dinding rumah bambu, meskipun kelihatan tertutup rapat.Rumah bambu mempunyai daya lentur sehingga meski sudah tua, rumah bambu tak akan roboh sekaligus.

Untuk membuat satu rumah, dibutuhkan empat jenis bambu yaitu bitung, gombong, bambu tali, dan bambu hitam. Bambu hitam biasanya untuk dekorasi, yang paling banyak betung, bambu tali dan gombong.Khusus untuk rumah bambu koleksi, digunakan 17 jenis bambu antara lain gombong, bitung, bambu tali, bambu hitam, bitung hitam, bambu tutul. Lama pengerjaan 6 bulan.Jatnika menggunakan tali dari ijuk untuk menyambung antarbambu. "Konstruksinya diikat," katanya. Untuk menjamin kekuatan bambu, dua hal wajib diperhatikan yaitu waktu tebang bambu dan teknik pengawetan.Dalam pengerjaannya Jatnika tetap mempertahankan sisi kekhasan dari rumah bambu yang telah ada sejak ratusan tahun lalu. "Rumah bambu yang saya rancang, tidak sepenuhnya saya modifikasi modern. Saya tetap melestarikan ciri khas yang ada, dengan mempertahankan gaya asli arsitektur  Jawa Barat. Salah satunya adalah teknik mengikat,"  Di daerah Parung, Bogor Jatnika membangun mesjid seluas 100 meter persegi. "Saya bercita-cita membuat mesjid 1.000 meterpersegi atau 500 meter persegi dan menjadi mesjid bambu terbesar di dunia," katanya sambil tersenyum.Dari bambu, Jatnika bisa berkunjung ke berbagai negara seperti  Jerman ,Spanyol, Taiwan, AS,  ke  Jeddah bikin mushola, ke Brunei Darussalam dan Malaysia. "Di Malaysia saya sudah membuat sebanyak 27 rumah bamboo."Jatnika merasa posisi Yayasan Bambu Indonesia saat ini terkesan hanya seadanya. Padahal, yayasan ini diperhitungkan menjadi  patokan dunia di bidang perbambuan.Sebagai contoh, sejumlah profesor dari Korsel, Malaysia dan dua menteri dari Malaysia seorang di antaranya Menteri Lingkungan Hidup sengaja datang ke Indonesia untuk memahami seluk beluk perbambuan.Dengan kata lain, Indonesia sesunguhnya diperhitungkan dalam desain bangunan berbahan baku bamboo. ([email protected]) (tw) 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Inria Zulfikar
Editor : Nadya Kurnia

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper