DENPASAR: Kamar Dagang dan Industri Kabupaten Badung, Bali mencatat potensi penguapan pendapatan asli daerah sebesar Rp300 miliar yang diduga hilang dari subsektor pajak perhotelan dan restoran.Ketua Kamar Dagang dan Industri Kabupaten Badung Alit Wiraputra mengatakan Badung pada 2011 mencatatkan pendapatan asli daerah (PAD) Badung sebesar Rp1,5 triliun dari target 1,2 triliun.
Sebanyak 80% atau sekitar Rp1,2 triliun pencapaian diperoleh dari sektor pariwisata hotel dan restoran serta industri pendukung lainnya.“Dari potensi 80% itu, masih terdapat sekitar 25% atau Rp300 miliar dari pendapatan daerah lainnya yang hilang akibat bisnis ilegal. Saat ini kadin dan pemerintah daerah akan membenahi sistem pelaporan perizinan untuk mendeteksi pungutan pajak,” katanya kepada Bisnis, hari ini, 7 Maret 2012.Pada ketatnya izin properti dan pungutan pajak, lanjutnya, pemerintah dan kadin akan lebih mudah mendeteksi bangunan potensial pajak yang beroperasi di Badung.
Untuk itu, kadin dengan pemerintah merencanakan penertiban izin vila, hotel dan restoran untuk mendongkrak PAD pada 2012. Sebanyak Rp1,5 triliun ditarget masuk sebagai PAD Badung 2012.Pada pemantauan bisnis ilegal, Kadin Badung memproyeksikan akan menggandeng perangkat desa adat dan administrasi untuk melaporkan rumah mewah yang kerap disewakan sebagai vila.
“Dengan pemantauan di tingkat desa itu, diharap pendapatan daerah melalui pajak properti mampu berfungsi untuk menyejahterakan penduduk lokal.”Kerja sama ini, lanjutnya, juga akan melibatkan direktorat jenderal pajak setempat sebagai upaya untuk menertibkan wajib pajak sebagai pembayar dan pengguna lahan. “Dukungan aparat pajak sangat kami perlukan untuk membina wajib pajak terkait kepatuhan.”Sementara itu dalam konfirmasi terpisah, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Bali Zulfikar Thahar mengatakan pada pemenuhan target pengelolaan pajak di Bali, tingkat kepatuhan wajib pajak (WP) sudah berada diatas level nasional pada 2011.
Untuk angka nasional, direktorat jenderal pajak menetapkan kepatuhan sebanyak 62,5% sedangkan di Bali sudah mencapai 63,71% pada 2011.(api)