JAKARTA: Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat (PD) Saan Mustopa berhasil meraih penghargaan Charta Politika Award untuk kategori politisi paling berpengaruh selama 2011 dari unsur partai politik koalisi pemerintah.
Penghargaan itu diberikan dalam sebuah acara yang dilangsungkan di Gedung Usmar Ismail malam ini. Selain Saan, Charta Politika juga memberikan lima kategori penghargaan lainnya.
Nama-nama tersebut adalah politisi Partai Hanura, Akbar Faizal tokoh (oposisi), Febri Diansyah (aktivis/pengamat), Walikota Solo Joko Widodo (kepala daerah) dan Menteri BUMN Dahlan Iskan (pimpinan kementerian), dan politisi senior Golkar Akbar Tanjung (lifetime achievement).
Penghargaan tersebut merupakan yang ketiga kalinya diberikan oleh Charta Politika sejak tahun 2010, yang kemudian dilanjutkan pada 2011.
Sejumlah tokoh politik nasional tercatat mendapatkan pernghargaan itu seperti almarhum Gus Dur, mantan Wapres Jusuf Kalla, Ketua MK Mahfud MD, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Ketua Umum PD Anas Urbaningrum, Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, dan Anggota DPR Maruarar Sirait.
Dalam sambutannya, Saan mengatakan ada tantangan pada dirinya sebagai politisi yang mewakili pemerintah dan sekaligus berada dalam koalisi besar pemerintahan.
Sebagai politisi pemerintah, dirinya harus bisa menjelaskan kebijakan dan capaian keberhasilan pemerintah. Tapi di saat yang sama juga harus bisa menjawab kritikan terhadap kebijakan pemerintah.
"Di sisi lain, menjadi politisi yang tergabung dalam koalisi besar, saya harus mampu mempersatukan pandangan dan sikap yang berbeda di antara anggota koalisi menjadi suatu sikap bersama. Ini bukan suatu hal yang mudah," ujar Saan.
Kepada para hadirin yang terdiri dari tokoh nasional dan masyarakat umum, dia menganggap politik haruslah berbasis nilai dan ada dimensi ibadah.
Seorang politisi, katanya, harus sabar dan tahan godaan saat menjalani aktivitas politik sehari-hari.
Menurutnya, politik bukan sekedar soal teknis, lobi, negosiasi, dan kompromi semata, namun harus menjadi inspirasi dalam membangun peradaban agung dan bermartabat.
"Komitmen dan loyalitas terhadap nilai-nilai menjadi penting. Politik tanpa nilai adalah hampa. Politik tanpa loyalitas adalah semu," tegas Saan, yang juga duduk sebagai Sekretaris Fraksi Partai Demokrat.
Dia memaparkan pengalaman di dunia aktivis, sangat membantunya dalam menjalani dunia politik yang baru berjalan dua tahun.
"Saya berterima kasih atas penganugerahan ini. Saya sadar tidak mudah memangku jabatan publik, apalagi jabatan anggota DPR yang merupakan jabatan publik pertama yang saya emban," ucapnya.
"Untuk itulah, berteman dan bersahabat dengan media adalah salah satu cara menebar gagasan politik yang mencerahkan," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Riset Charta Politika, Yunarto Wijaya, menjelaskan Saan Mustopa mendapatkan penghargaan sebagai news maker dari kategori politisi pro pemerintah didasarkan pada frekuensi pernyataan dan tone atau nada pemberitaan.
"Dalam hal isu-isu politik yang strategis, Saan Mustopa selalu tampil di garda terdepan baik itu mewakili Partai Demokrat ataupun koalisi pemerintah," jelas Yunarto.
Pernyataan yang dibuat Saan juga cenderung jauh dari pernyataan-pernyataan kontroversial sehingga nada pemberitaan cenderung tetap positif ataupun netral dalam isu-isu yang ada.
"Saan cenderung bisa bersikap proporsional menyikapi isu-isu yang kontroversial sekalipun," ujarnya. (ea)